Teori Analitik
A. PENDAHULUAN
Asumsi Dasar :
Teori kepribadian Jung dipandang sebagai teori psikoanalitik karena tekanannya pada proses-proses tak sadar, namun berbeda dalam sejumlah hal penting dengan teori kepribadian Freud. Menurut Jung, tingkah laku manusia ditentukan tidak hanya oleh sejarah individu dan rasi (kausalitas) tetapi juga oleh tujuan-tujuan dan aspirasi-aspirasi (teleologi). Baik masa lampau sebagai aktualitas maupun masa depan sebagai potensialitas sama-sama membimbing tingkah laku orang sekarang. Pandangan Jung tentang kepribadian adalah prospektif dalam arti bahwa ia melihat ke depan ke arah garis perkembangan sang pribadi di masa depan dan retrospektif dalam arti bahwa ia memperhatikan masa lampau.
Bagi Freud, hanya ada pengulangan yang tak habis-habisnya atas tema-tema insting sampai ajal menjelang. Sedangkan Jung berpendapat bahwa ada perkembangan yang konstan dan sering kali kreatif, pencarian ke arah keparipurnaan dan kepenuhan, serta kerinduan untuk lahir kembali sebagai individu utuh. Teori Jung juga berbeda dari semua pendekatan lain tentang kepribadian karena tekanannya yang kuat pada dasar-dasar ras dan filogenetik kepribadian. Jung melihat kepribadian individu sebagai produk dan wadah sejarah leluhur. Freud menekankan asal-usul kepribadian pada kanak-kanak sedangkan Jung menekankan asal-usul kepribadian pada ras atau warisan dari leluhur.
B. ISI
Biografi Singkat :
Carl Gustav Jung lahir pada tanggal 26 Juli 1875 di Kesswil, sebuah kota di Danau Constance, Swiss dan merupakan anak ke dua dari tiga bersaudara. Pada tahun 1906, Jung dan Freud mulai berkorespondensi dan Jung diangkat oleh Freud menjadi ketua International Psychoanalitic Assosiation yang pertama. Karena perbedaan pendapat, pada tahun 1913 Jung akhirnya menghentikan korespondensinya dengan Freud dan mulai membangun sendiri teori kepribadiannya, yaitu Teori Analitik. Meskipun mengambil beberapa pendapat gurunya, ia tidak sepenuhnya sependapat dengan Freud, terutama karena gurunya tersebut terlalu menekankan pada seksualitas dan berorientasi terhadap materialistis dan biologis di dalam menjelaskan teoriteorinya
>>Tingkatan Psyche atau Kepribadian Menurut Jung :
Ø Kesadaran
Memiliki dua komponen pokok, yaitu :
Biografi Singkat :
Carl Gustav Jung lahir pada tanggal 26 Juli 1875 di Kesswil, sebuah kota di Danau Constance, Swiss dan merupakan anak ke dua dari tiga bersaudara. Pada tahun 1906, Jung dan Freud mulai berkorespondensi dan Jung diangkat oleh Freud menjadi ketua International Psychoanalitic Assosiation yang pertama. Karena perbedaan pendapat, pada tahun 1913 Jung akhirnya menghentikan korespondensinya dengan Freud dan mulai membangun sendiri teori kepribadiannya, yaitu Teori Analitik. Meskipun mengambil beberapa pendapat gurunya, ia tidak sepenuhnya sependapat dengan Freud, terutama karena gurunya tersebut terlalu menekankan pada seksualitas dan berorientasi terhadap materialistis dan biologis di dalam menjelaskan teoriteorinya
>>Tingkatan Psyche atau Kepribadian Menurut Jung :
Ø Kesadaran
Memiliki dua komponen pokok, yaitu :
1.Fungsi Jiwa
Ialah suatu bentuk aktivitas kejiwaan yang secara teori tiada berubah dalam lingkungan yang berbeda-beda. Jung membedakan menjadi 4 fungsi pokok :
a) Rasional : meliputi pikiran dan perasaan, bekerja dengan penilaian ,pikiran menilai atas dasar benar dan salah, perasaan menilai atas dasar menyenangkan dan tidak menyenangkan
b) Irasional : meliputi pendrian dan intuisi, tidak memberikan penilaian, melainkan hanya semata-mata mendapat pengamatan; pendrian mengamati melalui sadar indriah, intuisi mengamati melalui sadar naluriah.
Setiap manusia memiliki ke 4 fungsi tersebut namun hanya salah satu yang paling dominan (superior) dan menentukan tipe orang tersebut :
-Tipe pemikir
-Tipe pendria
-Tipe perasa
-Tipe intuitif
Ialah suatu bentuk aktivitas kejiwaan yang secara teori tiada berubah dalam lingkungan yang berbeda-beda. Jung membedakan menjadi 4 fungsi pokok :
a) Rasional : meliputi pikiran dan perasaan, bekerja dengan penilaian ,pikiran menilai atas dasar benar dan salah, perasaan menilai atas dasar menyenangkan dan tidak menyenangkan
b) Irasional : meliputi pendrian dan intuisi, tidak memberikan penilaian, melainkan hanya semata-mata mendapat pengamatan; pendrian mengamati melalui sadar indriah, intuisi mengamati melalui sadar naluriah.
Setiap manusia memiliki ke 4 fungsi tersebut namun hanya salah satu yang paling dominan (superior) dan menentukan tipe orang tersebut :
-Tipe pemikir
-Tipe pendria
-Tipe perasa
-Tipe intuitif
2.Sikap Jiwa
Arah energy psikis umum atau libido yang menjelma dalam bentuk orientasi manusia terhadap dunianya. Arah aktivitas energy psikis itu dapat ke luar atapun ke dalam, dan demikian pula orientasi kehidupan manusia, bisa ke dalam atau ke luar. Berdasarkan sikap jiwanya, manusia dibagi menjadi :
a) Tipe Ekstravers
b) Tipe Introvers
Ø Ketidaksadaran
Ketidaksadaran dibagi menjadi dua :
Arah energy psikis umum atau libido yang menjelma dalam bentuk orientasi manusia terhadap dunianya. Arah aktivitas energy psikis itu dapat ke luar atapun ke dalam, dan demikian pula orientasi kehidupan manusia, bisa ke dalam atau ke luar. Berdasarkan sikap jiwanya, manusia dibagi menjadi :
a) Tipe Ekstravers
b) Tipe Introvers
Ø Ketidaksadaran
Ketidaksadaran dibagi menjadi dua :
1. Ketidaksadaran pribadi (personal)
Berisikan hal-hal yang diperoleh oleh individu selama hidupnya. Meliputi hal-hal yang terdesak atau ter tekan (“kompleks terdesak”) dan hal-hal yang terlupakan (“bahan-bahan ingatan”) serta hal-hal yang teramati, terpikir, dan terasa di bawah ambang kesadaran. Antara ketidaksadaran pribadi dengan kesadaran dibatasi oleh alam prasadar yang berisi hal-hal yang siap masuk ke kesadaran.
Berisikan hal-hal yang diperoleh oleh individu selama hidupnya. Meliputi hal-hal yang terdesak atau ter tekan (“kompleks terdesak”) dan hal-hal yang terlupakan (“bahan-bahan ingatan”) serta hal-hal yang teramati, terpikir, dan terasa di bawah ambang kesadaran. Antara ketidaksadaran pribadi dengan kesadaran dibatasi oleh alam prasadar yang berisi hal-hal yang siap masuk ke kesadaran.
2. Ketidaksadaran kolektif
Mengandung isi-isi yang diperoleh selama pertumbuhan jiwa seluruhnya, yaitu pertumbuhan seluruh jenis manusia, melalui generasi yang terdahulu. Ini merupakan endapan cara-cara reaksi kemanusiaan yang khas semenjak zaman dahulu di dalam manusia menghadapi situasi-situasi ketakutan, bahaya, perjuangan, kelahiran, kematian dan sebagainya.
Mengandung isi-isi yang diperoleh selama pertumbuhan jiwa seluruhnya, yaitu pertumbuhan seluruh jenis manusia, melalui generasi yang terdahulu. Ini merupakan endapan cara-cara reaksi kemanusiaan yang khas semenjak zaman dahulu di dalam manusia menghadapi situasi-situasi ketakutan, bahaya, perjuangan, kelahiran, kematian dan sebagainya.
Ketidaksadaran kolektif terletak lebih dalam dari ketidaksadaran pribadi. Di antara ketidaksadaran kolektif dan ketidaksadaran pribadi terdapat alam bawah sadar yang berisikan hal-hal yang tidak dapat diingat lagi, hal-hal yang tidak diolah, keadaan transe dan sebagainya.
Ketidaksadaran merupakan hal yang tidak dapat disadari, lalu bagaimana orang dapat mengenalnya atau mengetahuinya? Pengetahuan mengenai ketidaksadaran diperoleh secara tidak langsung, yaitu melalui manifestasi dari isi-isi ketidaksadaran. Manifestasi tersebut dapat berupa symptom dan kompleks, mimpi, archetypes.
a) Symptom dan kompleks
Merupakan gejala-gejala yang masih dapat disadari. Symptom adalah tanda bahaya, yang memberitahu bahwa ada sesuatu dalam kesadaran yang kurang, dan oleh karenanya perlu perluasan kea lam tak sadar. Kompleks-kompleks adalah bagian dari kejiwaan yang telah terpecah dan lepas dari kontrol kesadaran dan kemudian memiliki kehidupan sendiri di alam ketidaksadaran, yang selalu dapat menghambat atau memajukan prestasi-prestasi di alam sadar.
b) Mimpi, fantasi dan khayalan
Mimpi muncul diakibatkan oleh kompleks. Mimpi mempunyai hukum dan bahasa sendiri; dalam mimpi hukum sebab-akibat, ruang dan waktu tidak berlaku;. Jung menganggap mimpi sebagai kompensasi dari ketidakseimbangan konflik. Mimpi juga merupakan manifestasi dari ketidaksadaran kolktif. Selain mimpi, khayalan dan fantasi juga merupakan manifestasi dari ketidaksadaran. Khayalan dan fantasi muncul saat taraf kesadaran rendah.
c) Archetipus
Merupakan bentuk pendapat instinktif dan reaksi instinktif terhadap situasi tertentu, yang terjadi di luar kesadaran. Archetipus merupakan pusat dari ketidaksadaran kolektif.
-Beberapa bentuk khusus dari ketidaksadaran :
1. Persona
Merupakan sebuah penutup yang menyembunyikan diri yang sebenarnya. Orang menggunakan ini untuk tampil berbeda pada orang-orang tertentu dan pada situasi sosial dimana ia menginginkan interaksi yang lebih baik. Penutupan seringkali tidak merefleksikan kepribadian orang itu sebenarnya.
Persona merupakan suatu bentuk kompromi antara individu dan masyarakat, antara struktur batin sendiri dengan tuntutan-tuntutan sekitar mengenai bagaimana seharusnya orang berbuat. Bila seseorang mampu menyeimbangkan tuntutan-tuntutan dari luar dan dalam dengan baik, maka persona menjadi selubung yang elastis, yang dapat dengan lancar digunakan. Namun bila penyeimbangan kurang baik persona dapat menjadi topeng yang beku dan kaku yang dipergunakan untuk menutupi kelemahan-kelemahan dirinya.
Merupakan gejala-gejala yang masih dapat disadari. Symptom adalah tanda bahaya, yang memberitahu bahwa ada sesuatu dalam kesadaran yang kurang, dan oleh karenanya perlu perluasan kea lam tak sadar. Kompleks-kompleks adalah bagian dari kejiwaan yang telah terpecah dan lepas dari kontrol kesadaran dan kemudian memiliki kehidupan sendiri di alam ketidaksadaran, yang selalu dapat menghambat atau memajukan prestasi-prestasi di alam sadar.
b) Mimpi, fantasi dan khayalan
Mimpi muncul diakibatkan oleh kompleks. Mimpi mempunyai hukum dan bahasa sendiri; dalam mimpi hukum sebab-akibat, ruang dan waktu tidak berlaku;. Jung menganggap mimpi sebagai kompensasi dari ketidakseimbangan konflik. Mimpi juga merupakan manifestasi dari ketidaksadaran kolktif. Selain mimpi, khayalan dan fantasi juga merupakan manifestasi dari ketidaksadaran. Khayalan dan fantasi muncul saat taraf kesadaran rendah.
c) Archetipus
Merupakan bentuk pendapat instinktif dan reaksi instinktif terhadap situasi tertentu, yang terjadi di luar kesadaran. Archetipus merupakan pusat dari ketidaksadaran kolektif.
-Beberapa bentuk khusus dari ketidaksadaran :
1. Persona
Merupakan sebuah penutup yang menyembunyikan diri yang sebenarnya. Orang menggunakan ini untuk tampil berbeda pada orang-orang tertentu dan pada situasi sosial dimana ia menginginkan interaksi yang lebih baik. Penutupan seringkali tidak merefleksikan kepribadian orang itu sebenarnya.
Persona merupakan suatu bentuk kompromi antara individu dan masyarakat, antara struktur batin sendiri dengan tuntutan-tuntutan sekitar mengenai bagaimana seharusnya orang berbuat. Bila seseorang mampu menyeimbangkan tuntutan-tuntutan dari luar dan dalam dengan baik, maka persona menjadi selubung yang elastis, yang dapat dengan lancar digunakan. Namun bila penyeimbangan kurang baik persona dapat menjadi topeng yang beku dan kaku yang dipergunakan untuk menutupi kelemahan-kelemahan dirinya.
2. Shadow
Merupakan bagian kepribadian yang seperti kepribadian hewan. Pola dasar ini yang memberikan aspek tak bermoral (immoral) pada manusia. Jung mengklain bahwa ketika kita melakukan sesuatu yang ‘jelek’ maka penyebab perilaku tersebut adalah shadow personality.
Merupakan bagian kepribadian yang seperti kepribadian hewan. Pola dasar ini yang memberikan aspek tak bermoral (immoral) pada manusia. Jung mengklain bahwa ketika kita melakukan sesuatu yang ‘jelek’ maka penyebab perilaku tersebut adalah shadow personality.
3. Anima dan Animus
Merupakan karakteristik gender manusia. Animus berarti karakter maskulin yang ada pada wanita, dan Anima berarti suatu karakteristik wanita (feminim) yang ada pada pria.
Merupakan karakteristik gender manusia. Animus berarti karakter maskulin yang ada pada wanita, dan Anima berarti suatu karakteristik wanita (feminim) yang ada pada pria.
4. Proyeksi : Imago
Proyeksi merupakan bentuk penempatan isi-isi batin sendiri kepada obyek-obyek di luar dirinya secara tidak sadar. Peristiwa ini terjadi secara mekanis, tidak disadari. Jung menamakan isi kejiwaan yang diproyeksikan kepada orang lain itu imago.
>>Tipe Psikologis :
Proyeksi merupakan bentuk penempatan isi-isi batin sendiri kepada obyek-obyek di luar dirinya secara tidak sadar. Peristiwa ini terjadi secara mekanis, tidak disadari. Jung menamakan isi kejiwaan yang diproyeksikan kepada orang lain itu imago.
>>Tipe Psikologis :
~~Sikap (attitude) =
Introversi : aliran energi psikis ke arah dalam yang memiliki orientasi subjektif.
Ekstraversi : sebuah sikap yang menjelaskan aliran psikis ke arah luar sehingga memiliki orientasi objektif.
Introversi : aliran energi psikis ke arah dalam yang memiliki orientasi subjektif.
Ekstraversi : sebuah sikap yang menjelaskan aliran psikis ke arah luar sehingga memiliki orientasi objektif.
~~Fungsi-fungsi =
Thinking : aktivitas intelektual logika yang dapat memproduksi serangkaian ide
Feeling : untuk mendeskripsikan proses evaluasi sebuah ide atau kejadian
Sensing : fungsi yang memungkinkan manusia untuk menerima rangsangan fisik dan mengubahnya ke dalam bentuk kesadaran perseptual
Intuisi : persepsi yang berada jauh di luar kesadaran
>>Perkembangan Kepribadian :
Thinking : aktivitas intelektual logika yang dapat memproduksi serangkaian ide
Feeling : untuk mendeskripsikan proses evaluasi sebuah ide atau kejadian
Sensing : fungsi yang memungkinkan manusia untuk menerima rangsangan fisik dan mengubahnya ke dalam bentuk kesadaran perseptual
Intuisi : persepsi yang berada jauh di luar kesadaran
>>Perkembangan Kepribadian :
~~Tahap perkembangan :
Masa kanak-kanak
-Anarkis : dikarakterisasaikan dengan banyaknya kesadaran yang kacau
-Monarkis : dikarakerisasikan dengan perkembangan ego dan mulainya masa berpikirsecara logis dan verbal
-Dualistis : saat ego terbagi menjadi objektif dan subjektif
Masa muda : ditandai dari pubertas sampai masa pertengahan
Masa pertengahan (paruh baya) : berawal dari usoa 35-40 thn
Masa tua : orang akan mengalami penurunan kesadaran
Masa kanak-kanak
-Anarkis : dikarakterisasaikan dengan banyaknya kesadaran yang kacau
-Monarkis : dikarakerisasikan dengan perkembangan ego dan mulainya masa berpikirsecara logis dan verbal
-Dualistis : saat ego terbagi menjadi objektif dan subjektif
Masa muda : ditandai dari pubertas sampai masa pertengahan
Masa pertengahan (paruh baya) : berawal dari usoa 35-40 thn
Masa tua : orang akan mengalami penurunan kesadaran
~~Realisasi diri / Individuasi : proses untuk menjadi sesorang secara utuh yang hanya bisa dicapai dengan adanya keseimbangan antara dorongan-dorongan kepribadian yang berlawanan.
>>Metode infestigasi Jung :
>>Metode infestigasi Jung :
1. Tes Asosiasi Kata : untuk membuka feeling-toned compleks
2. Analisis Mimpi : untuk membuka elemen dari ketidaksadaran personal dan kolektif serta mengintegrasikanya dalam sebuah kesadaran untuk memfasilitasi proses realisasi diri
3. Imajinatif Aktif : untuk membuka gambaran arketipe yang bermula dari ketidaksadaran
4. Psikoterapi > Transformasi (terapis harus dirubah dulu menjadi mnusia yang sehat) : untuk membantu pasien-pasien penderita neurotik menjadi sehat dan mendorong orang yang sehat untuk bekerja dengan mandiri melalui teknik realisasi diri
2. Analisis Mimpi : untuk membuka elemen dari ketidaksadaran personal dan kolektif serta mengintegrasikanya dalam sebuah kesadaran untuk memfasilitasi proses realisasi diri
3. Imajinatif Aktif : untuk membuka gambaran arketipe yang bermula dari ketidaksadaran
4. Psikoterapi > Transformasi (terapis harus dirubah dulu menjadi mnusia yang sehat) : untuk membantu pasien-pasien penderita neurotik menjadi sehat dan mendorong orang yang sehat untuk bekerja dengan mandiri melalui teknik realisasi diri
C. KRITIK & KESIMPULAN
Teori Analitik Carl Jung berasumsi bahwa fenomena yang berhubungan dengan kekuatan ghaib atau magis (occult) bisa dan memang berpengaruh pada kehidupan semua manusia. Jung percaya bahwa setiap dari kita termotivasi bukan hanya oleh pengalaman yang ditekan, namun juga oleh pengalaman emosional tertentu yang dipengaruhi oleh para leluhur yang sekarang disebut sebagai ketidaksadaran kolektif. Adanya ketidaksadaran kolektif pada teori Analitik Jung sekaligus menjadi pembeda paling mendasar terhadap teori Psikoanalisis Sigmund Freud.
Teori Analitik Carl Jung berasumsi bahwa fenomena yang berhubungan dengan kekuatan ghaib atau magis (occult) bisa dan memang berpengaruh pada kehidupan semua manusia. Jung percaya bahwa setiap dari kita termotivasi bukan hanya oleh pengalaman yang ditekan, namun juga oleh pengalaman emosional tertentu yang dipengaruhi oleh para leluhur yang sekarang disebut sebagai ketidaksadaran kolektif. Adanya ketidaksadaran kolektif pada teori Analitik Jung sekaligus menjadi pembeda paling mendasar terhadap teori Psikoanalisis Sigmund Freud.
Beberapa elemen dari ketidaksadaran kolektif menjadi sangat berkembang kemudian disebut sebagai arketipe – arketipe. Pengertian arketipe yang paling meluas adalah gagasan mengenai realisasi diri (self realization), yang hanya bisa dicapai dengan adanya keseimbangan antara dorongan-dorongan kepribadian yang berlawanan. Jadi, teori Jung mengungkapkan mengenai teori-teori yang berlawanan. Kepribadian seseorang meliputi introver dan ekstrover, rasional dan irrasional, laki-laki dan perempuan, kesadaran dan ketidaksadaran, serta didorong oleh kejadian-kejadian di masa laluyang ditarik oleh harapan-harapan di masa depan.
Psikologi Analitik tidak banyak menarik perhatian pengikut-pengikut menjadi praktikan dan ajarannya di Amerika Serikat seperti sistem Freudian yang lebih dominan di masa lalu. Penggunaan simbolisme oleh Jung, dan pendekatannya yang mistis untuk emamhami kepribadian manusia, kurang disenangi oleh suasana materialistis di dunia baru itu. Namu secara tidak langsung, ide-ide Jung telah mempengaruhi sejumlah pengikut aliran Neo-Freudian dan pada tahun-tahun belakangan ini mendapatkan pengikut-pengikutnya dengan sikap yang lebih reseptif di kaangan orang-orang Amerika.
Disusun Oleh :
1. Rizki Primanda : F 100 060 214
2. M. Reza Putra : F 100 104 016
3. Abdus Salam : F 100 104 031
4. A. Faqihuddin : F 100 100 203
5. Julian Nisa .P : F 100 104 013
1. Rizki Primanda : F 100 060 214
2. M. Reza Putra : F 100 104 016
3. Abdus Salam : F 100 104 031
4. A. Faqihuddin : F 100 100 203
5. Julian Nisa .P : F 100 104 013
DAFTAR PUSTAKA
-Chaplin, JP. 1968. Dictionary of Psychology (Kamus Lengkap Psikologi). M: 26-27. Terjemahan oleh Dr. Kartini Kartono. 1981. Jakarta : Raja Grafindo
-Feist, J dan Feist, G.J. 1998. Teori Kepribadian (Theories of Personality). Jakarta : Salemba Umanika
-Suryabrata, S. 1983. Psikologi Kepribadian. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
-http://himcyoo.wordpress.com
-http://psikologicenter.blogspot.com
-Feist, J dan Feist, G.J. 1998. Teori Kepribadian (Theories of Personality). Jakarta : Salemba Umanika
-Suryabrata, S. 1983. Psikologi Kepribadian. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
-http://himcyoo.wordpress.com
-http://psikologicenter.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar