"Bismillahiraahmanirrahim.., Perjuangan itu dirintis oleh orang-orang yg ALIM, diperjuangkn oleh orang-orang yg IKHLAS, dan dimenangkan oleh orang orang yang PEMBERANI.."

Suka Blog Ini..?

Selasa, 09 Juni 2015

13 Kata JANGAN MENUNGGU yang perlu dihindari




Bismillah..
13 Kata “JANGAN MENUNGGU” yg perlu dihindari :

  1. Jangan menunggu bahagia kamu baru  tersenyum, tapi tersenyumlah maka kamu akan bahagia.
  2. Jangan menunggu kaya baru bersedekah, tapi bersedekahlah maka kamu semakin kaya.
  3. Jangan menunggu termotivasi baru bergerak, tapi bergeraklah maka kamu akan termotivasi.
  4. Jangan menunggu dipedulikan orang baru kamu peduli, tapi pedulilah dengan orang lain maka kamu akan dipedulikan orang.
  5. Jangan menunggu orang memahami kamu baru kamu memahami dia, tâÞi pahamilah orang itu maka orang itu paham dengan kamu.
  6. Jangan menunggu terinspirasi baru menulis, tapi menulislah maka inspirasi akan hadir dalam tulisanmu.
  7. Jangan menunggu projek baru bekerja, tapi bekerjalah maka projek akan menunggumu.
  8. Jangan menunggu dicintai baru mencintai, tapi belajarlah mencintai maka kamu akan dicintai.
  9. Jangan menunggu banyak uang baru hidup tenang tapi hiduplah dengan tenang, Percayalah bukan sekadar uang yang datang tapi juga rezeki yang lainnya.
  10. Jangan menunggu contoh baru bergerak mengikuti, tapi bergeraklah maka kamu akan menjadi contoh yang diikuti.
  11. Jangan menunggu sukses baru bersyukur, tapi bersyukurlah maka bertambah kesuksesanmu.
  12. Jangan menunggu bisa baru melakukan, tapi lakukanlah maka kamu pasti bisa! 
  13. Jangan menunggu waktu luang tuk membaca Al Qur'an, tapi luangkan waktu untuk membaca Al Qur'an,





sumber : tausyah grup WA




Senin, 08 Juni 2015

Kebijaksanaan & Kecerdasan Nabi Isa



Ketika diangkat nabi oleh Allah swt, Nabi Isa baru berusia 30 tahun. Namun, sebagai Nabi, ia sangat bijaksana dan cepat tanggap, meskipun umurnya masih muda. Sayangnya, sebagian dari kaumnya tidak puas dan selalu berusaha mencari-cari kelemahannya.

Pada suatu hari, ada salah seorang dari mereka yang berkata, “Bagaimana mungkin engkau patut menjadi pemimpin kami? Umurmu masih terlalu muda.”

Nabi Isa dengan tenang menjawab, “Tidak, saya sudah cukup tua dibandingkan dengan Nabi Ibrahim ketika baru dilahirkan.”

Orang itu terdiam mendongkol. Namun, masih ada orang lainnya yang kurang puas. Orang kedua ini lantas berkata, “Di zaman kepemimpinan Nabi Zakaria, kehidupan di sini sangat tenteram, tetapi di masa kenabianmu sekarang, banyak sekali terjadi kerusuhan.”

Tanpa sikap marah Nabi Isa berkata, “Memang betul, sebab di zaman Nabi Zakaria umatnya seperti saya, sedangkan di masa sekarang umatnya seperti engkau semua.”

Kedua pembangkang itupun tidak bisa berbicara lagi. Mereka kehabisan kata untuk membantah kebijakan Nabi Isa.

Pada kesemoatan yang berbeda, seorang murrid Nabi Isa bertanya, “Apakah yang paling berharga bagi manusia?”

“Akal,” kata Nabi Isa. “Sebab dengan akal manusia bisa menyejahterakan hidupnya.”

“Kalau tidak ada?”

“Sahabat yang mau memberikan nasihat.”

“Kalau tidak ada?”

“Harta yang halal dan dapat dibanggakan.”

“Kalau tidak ada?”

“Diam.”

“Kalau tidak bisa diam?”

“Mati,” jawab Nabi Isa. “Sebab, manusia jika tidak punya apa-apa, tetapi tidak bisa diam, biasanya mulutnya hanaya akan dipakai untuk mengeluh dan dengki.”

Demikianlah cara Nabi Isa memberikan pengertian kepada muridanya dan kepada para sahabatnya.

Pernah pada suatu hari Nabi Isa bertanya kepada para sahabatnya, “Andaikata kelian melihat salah seorang saudaramy terbuka auratnya ketika tidak sadar, misalkan sewaktu sedang tidur, apa yang akan kalian lakukan?” Apakah akan kau tutup auratnya, atau kau buka sekalian biar telanjang bulat?”

Para sahabatnya menjawab, “Selaku orang-orang waras, tentunya akan kami tutupi supaya auratnya tidak kelihatan lagi. Masak akan kami buka sampai telanjang bulat?”

Nabi Isa lalu berkata, “Begitulah seharusnya sebagai orang-orang yang beradab. Tetapi, mengapa apabila aib saudaramu terbuka, malah seringkali dibeberkan ke mana-mana, bahkan ditambah dengan membongkar aib-aibnya yang lain? Apakah hal itu tidak berarti sama saja dengan menelanjangi saudaramu sendiri di muka masyarakat? Jika seseorang telah dibentangkan seluruh aibnya di tengah masyarakat, biasanya akan jadi nekad di dalam maksiat serta akan malu untuk kembali kepada masyarakat yang sopan. Karena itu, janganlah suka membongkar aib orang lain, apalagi membeberkannya hingga meluas ke mana-mana. Orang yang mempunyai aib seharusnya diberi peringatan secara bijaksana agar mau bertaubat.”



sumber : 30 Kisah Teladan Jilid 1_kh.Abdurrahman





Kamis, 04 Juni 2015

Allahumma Ya Muqollibal Quluub



by : reza putra

Kemarin iseng bolak-balik buku album kenangan SMA, lihat wajah-wajah kawan di masa lalu, and tentunya penampakan saya sendiri yang ternyata (baru nyadar eeeuy.!!) kalau tak lebih ganteng dibanding wajah saya di masa sekarang ini, hehe.. Di bagian bawah foto ada catatan dari masing-masing alumnus, ada yang bilang “tetep semangat teman-teman”, atau “miss u all”, ada juga yang nulis “ayo reuniaaan.!!”, dan masih banyak lainnya. Nah, mau tahu yang saya tulis?? (hehe.., mau kan ya?? Udah ah mau aja ya..!! ^^). Yups, mungkin berbeda dengan yang lainnya, saat itu saya ngasih catatan sebuah doa yang berbunyi : “Ya Muqollibal Quluub, Tsabbit Qolbii ‘Alaa Diniik.”

Artinya kurang lebih : “Wahai (Allah) yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hati-ku ini selalu di atas agama-Mu.” Ini adalah salah satu doa yang sering dibaca Nabi Muhammad Salallahu’alaihiwasalam seperti diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan Ahmad.

Saya ingat betul alasan menuliskan doa itu di album kenangan, tidak lain & tidak bukan adalah supaya “jalan kebaikan” yang Allah swt tunjukkan saat di ROHIS SMA lalu masih bisa bertahan sampai kapanpun juga. Dan setelah membiasakan doa ini di setiap b’da sholat, Alhamdulillah it’s work..!! Beneran ndak nyangka, meskipun sudah 5 tahun lalu lulus dari SMA, sampai sekarang saya masih diperkenankan Allah Subhanahuwata’ala berhubungan sangat baik dengan ROHIS SMAN 4 Surakarta, sebagai alumni, sebagai sahabat, sekaligus sebagai pembina mentoring di sana.

Jujur saja sampai sekarang saya masih heran seheran herannya. Saya yang ahli maksiat ini kok ya masih saja diamanahi Allah Subhanahuwata’ala untuk membersamai ROHIS SMAN 4 Surakarta, juga di masjid Al-Muk tercinta. Saya jadi berpikir, mungkin saja doa inilah yang selama ini menjadi tali pengikat, yang mengekang kita untuk terus berada di jalan kebaikan, di jalurnya Allah swt. Terus mengikat tanpa peduli bagaimanapun kondisi kita, sedang dalam keimanan yang yazidu (bertambah / tinggi) atau yankusu (berkurang / rendah).

Ya kawan, doa ini sangat penting banget. Sekali lagi, pentiiiiiiing bangeeet..!! Why.?? Karena -mau gak mau- kita harus yakin bahwa Allah-lah satu-satunya Dzat yang berkuasa membolak-balikkan hati manusia, ntah menjadikan hati manusia itu condong pada kebaikan atau justru keburukan. Yang menentukan hati kita ini mau ke mana sungguh bukan kita sendiri, bukan siapapun juga. Allah-lah yang berkuasa, kita tiada berdaya apa-apa.

So kawan, yang sekarang ini lagi ada di masa suram misal, jadi ahli maksiat, sulit berbuat baik, selalu saja dilanda kecemasan & kekhawatiran, merasa putus asa dengan diri sendiri yang sulit untuk diajak jadi baik. Jangan lupa banyak-banyakin berdoa. In.sya.Allah doa ini akan mengikat kita dengan kebaikan, semakin intens berdoa semakin terikat, dan tak bisa lepas lagi dari kebaikan.

Atau yang saat ini sedang mendapati keluarga, sahabat, teman, atau kerabatnya, sedang dalam keadaan tidak baik, sulit diajak baik, orangnya menjengkelkan, sering berbuat onar, atau susah banget dinasehati. Jangan juga menyerah, apalagi putus asa. Banyak-banya orang tadi kita doa-in. Ingatlah kalau mudah sekali bagi Allah swt membalikkan hati yang jahat sekali, menjadi hati yang baik sekali, contohnya kisah Umar bin Khatab ra dikala mendapat hidayah, sungguh kisah yang luar biasa dahsyatnya.

Juga yang saat ini sedang merasa diri maupun keluarga, kerabat, atau kawannya dalam kondisi baik, berada di jalan kebaikan, beribadah gampang, berbuat baik mudah, beramal kayak makanan tiap hari, hehe... Juga jangan sampai (bener-bener jangan sampai ya >_<), -peh sudah merasa baik- terus jadi enggan, males-malesan, tidak butuh berdoa. Justru orang-orang kayak ginilah yang harusnya banyak-banyak berdoa. Soalnya jelas kan, bakalan banyak syaitan yang akan menjatuhkan & menjerumuskan, & kalau syaitan-syaitan ini sampai berhasil, alhasil hidup orang yang bersangkutan bakal berakhir dalam kemaksiatan. Naudzubillah kan broo? Pokoknya jangan sampai kejadian sama kita!!

So.., masihkah ada keraguan? Masih enggan & malas kah kita membaca doa sederhana ini.?? Demi menggapai surga-Nya & bertatap muka langsung dengan-Nya, ndak ada kata malas lah yaw..!! In.sya.Allah.. ^_^


“Ya Muqollibal Quluub, Tsabbit Qolbii ‘Alaa Diniik. (Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hati-ku ini selalu di atas agama-Mu).”