"Bismillahiraahmanirrahim.., Perjuangan itu dirintis oleh orang-orang yg ALIM, diperjuangkn oleh orang-orang yg IKHLAS, dan dimenangkan oleh orang orang yang PEMBERANI.."

Suka Blog Ini..?

Senin, 26 Desember 2011

Self Actualization, Suatu Bentuk Nilai dari Manusia



Dalam Kamus Psikologi (J.P.Chaplin) menyebutkan bahwa aktualisasi diri atau self actualization adalah kecenderungan seseorang untuk mengembangkan bakat, kecerdasan, ketangkasan dan kapasitasnya sendiri. Menurut Psikolog Humanistik, Abraham Maslow, orang-orang yang mengaktualisasikan diri adalah mereka yang sehat secara psikologis, mereka yang telah menjalani hiereki kebutuhannya, serta mereka yang menjunjung tinggi nilai-nilai B (being / kehidupan).


Nilai-nilai B seperti “kesederhanaan”, “keadilan”, “keunikan”, “kajujuran”, “kemandirian”, “kebaikan”, “totalitas”, dan sebagainya. Nilai-nilai inilah yang memotivasi dan menjadi alasan golongan ini untuk menjadi manusia yang seutuhnya. Beberapa ciri atau kartakteristik orang-orang yang sudah mengaktualisasikan diri menurut Abraham Maslow (dalam Jess Feist/Gregory J. Feist) adalah :


>Semua orang yang mengaktualisasikan diri merupakan orang-orang yang kreatif. Tidak semua orang yang mengaktuaalisasikan diri kreatif dalam bidang seni, tetapi semuanya kratif dalam bidangnya masing-masing.


>Semua orang yang mengaktualisasikan diri memiliki nilai-nilai demokratis. Mereka bisa ramah dan perhatian dengan orang lain tanpa memandang kelas sosial, warna kulit, usia, ataupun jenis kelamin, dan bahkan mereka nampaknya tidak terlalu sadar akan adanya perbedaan yang dangkal di antara orang-orang.


>Mereka menghargai dan rendah hati terhadap orang-orang. Akan tetapi, mereka tidak menerima secara pasif tingkah laku jahat dari orang lain, melainkan mereka berperang dengan orang-orang jahat dan juga tingkah laku jahat.


>Mereka menikmati melakukan suatu hal karena hal itu sendiri, bukan karena hal tersebut merupakan cara untuk mencapai tujuan lain. Mereka mempunyai kemampuan yang tidak biasa dalam membedakan keduanya.


>Orang-orang yang mengaktualisasikan diri mempunyai sikap menyayangi orang lain.


>Orang-orang yang mengaktualisasikan diri sering kali disalahartikan dan kadang kala tidak disukai orang lain. Di sisi lain, banyak di antara orang-orang yang mengaktualisasikan diri yang sangat dicintai dan mempunyai banyak pengagum dan pengikut, terutama jika mereka memberi kontribusi penting bagi usaha atau bidang pekerjaan mereka.


>Orang-orang yang mengaktualisasikan diri merupakan orang-orang yang mandiri dan bergantung pada diri mereka sendiri untuk bertumbuh. Tidak ada orang yang dilahirkan mandiri, untuk itulah tidak ada orang yang sepenuhnya tidak bergantung pada orang lain. Kebebasan hanya dapat diperolah melalui hubungan yang baik dengan orang lain.


>Orang-orang yang mengaktualisasikan diri adalah orang-orang yang memusatkan perhatiannya pada tugas dan peduli pada masalah-masalah yang terjadi di luar diri mereka. Ketertarikan ini memungkinkan orang-orang yang mengaktualisasikan diri untuk mengembangkan sebuah misi dalam hidupnya, sebuah tujuan hidup yang melebihi kepentingan diri mereka sendiri.


>Mereka tidak berpura-pura dan tidak takut ataupun malu untuk mengekspresikan kegembiraan, kekaguman, kegairahan, kesedihan, kemarahan, atau emosi-smosi kuat lainnya.


>Orang-orang yang mengaktualisasikan diri dapat menerima diri mereka apa adanya. Mereka dapat menerima kekurangan orang lain dan tidak merasa terancam oleh kelebihan orang lain.


Jadi, berdasarkan ciri-ciri di atas, adakah yang sudah menjadi karakteristik dalam diri anda? Untuk mencapai aktualisasi diri memang membutuhkan proses yang teramat panjang serta pencarian jati diri yang berliku, namun dengan proses-proses itulah kita bisa belajar bagaimana menjadi manusia yang seutuhnya, yaitu menjadi manusia yang bisa bermanfaat untuk orang banyak dengan segala potensi yang kita miliki. Semoga bermanfaat..!!


sumber : Teori Kepribadian / Theories of Personality (Jess Feist, Gregory J. Feist), Tugas Psi.Kepribadian 2 (reza putra, abdussalam, ihsan, diana)


Minggu, 25 Desember 2011

I Love My Mom (Renungan Spesial di Hari Ibu)



Suatu ketika . . seorang bayi siap untuk diLahirkan ke dunia.

Menjelang diturunkan dia bertanya kepada Tuhan,
Para Malaikat di sini mengtakan bahwa besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara saya hdup di sana? Saya begitu kecil dan Lemah.” kata si bayi. .

Tuhan Menjawab,
Aku telah memilih 1 Malaikat untukmu, ia akan menjagamu & mengasihimu.

tapi di surga apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa, ini cukup bagi saya untuk bahagia.” demikian kata si bayi.

Tuhanpun Menjawab,
Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari, dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan jadi lebih berbahagia.

Si Bayipun bertanya kembali,
Dan apa yang dapat saya lakukan saat saya ingin berbicara kepada-Mu?

Sekali lagi Tuhan menjawab,
Malaikatmu akan mengajarkanmu bagaimana cara kamu berdoa.

Si bayipun masih belum puas, ia pun bertanya lagi,
Saya mendengar bahwa d bumi banyak orang jahat, siapa yang akan melindungi saya?"

Dengan penuh kesabaran Tuhanpun menjawab,
Malaikatmu akan melindungimu dengan Taruhan Jiwanya sekalipun.

Si Bayipun tetap belum puas dan melanjutkan pertanyaannya.
Tapi saya akan bersedih karena tdak melihat Engkau lagi.

Dan Tuhanpun Menjawab,
Malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang Aku. Dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepada Ku, walaupun sesungguhnya Aku selalu berada di sisi mu.

Saat itu Surga begitu tenangnya, sehingga suara dari bumi dapat terdengar dan sang anak dengan suara lirih bertanya. .

Tuhan. . . jika saya harus prgi sekarang, bisakah Engkau memberi tau siapa nama Malaikat di rumah ku nanti?"

Tuhanpun Menjawab,
Kamu dapat memanggil malaiktmu. . . IBU

-------------------------------------------------------------------------------

Kenanglah IBU yang menyayangimu

Untuk IBU yang selalu meneteskan air mata ketika kau pergi. .

Ingatkah engkau, ketika IBU mu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu tidur nyenyak dengan 2 seLimut membalut tubuhmu?

Ingatkah engkau ketika jemari IBU mengusap lembut kepalamu?

Dan ingatkah engkau ketika air mata menetes dari mata IBU mu ketika ia melihatmu terbaring sakit ?

Sesekali jenguklah IBU mu yang selalu menantikan kepulanganmu di rumah tempat kau dilahirkan.

Kembalilah memohon maaf pada IBU mu yang selalu merindukan akan senyum mu.

Jangan Biarkan engkau kehilangan saat-saat yang akan kau rindukan di masa datang, ketika IBU telah TIADA. .

Tak ada lagi yang dapat berdiri di depan pintu menyambut kita, tak ada lagi senyuman indah tanda bahagia.

Yang ada hanyalah kamar kosong tiada penghuninya, yang ada hanyalah baju yang dgantung di lemari kamarnya.

Tak ada lagi dan tak akan ada lagi yang meneteskan air mata mendoakanmu di setiap hembusan nafasnya,

Kembalilah segera . . .peluklah IBU yang selalu menyayangimu. .

Ciumlah kaki IBU yang selalu merindukanmu dan berikanlah yang terbaik d akhir hayatnya.

Kenanglah semua CINTA & KASIH SAYANGNYA. .