"Bismillahiraahmanirrahim.., Perjuangan itu dirintis oleh orang-orang yg ALIM, diperjuangkn oleh orang-orang yg IKHLAS, dan dimenangkan oleh orang orang yang PEMBERANI.."

Suka Blog Ini..?

Selasa, 18 Februari 2014

Mengapa Abu Vulkanik Harus Dibersihkan.?



Beberapa orang menganggap bahwa abu vulkanik hasil erupsi gunung berapi tidaklah terlalu berbahaya sehingga tidak perlu cepat-cepat dibersihkan. Bahkan ada yang beranggapan bahwa tinggal menunggu hujan lebat saja maka abu vulkanik yang menumpuk akan bersih dengan sendirinya. Ya, memang abu vukanik akan dinetralisir dengan air hujan, hanya saja akan menjadi permasalahan jika ternyata hujan tak segera tiba.

Untuk itulah dibutuhkan usaha dari masyarakat yang bersangkutan untuk sesegera mungkin mengantisipasi dan membersihkan abu vulkanik di lingkungan mereka. Lantas, mengapa abu vulkanik ini  harus segera dibersihkan? Berdasar dokumen yang dipersiapkan oleh International Volcanic Health Hazard Network (IVHHN), Cities on Volcanoes commission (IAVCEI), GNS Science, dan United States Geological Survey (USGS), berikut beberapa alasannya :

******
Abu gunungapi merupakan gangguan yang besar karena dapat masuk ke seluruh bagian rumah dan kantor, termasuk di dalamnya peralatan elektronik seperti televisi, komputer, kamera dan peralatan mahal lainnya yang dapat menyebabkan kerusakan tidak dapat diperbaiki. Abu gunungapi berbeda dari debu biasa. Sudut struktur kristal memungkinkannya untuk menggores dan mengelupas permukaan ketika kita menghilangkannya dengan dengan kain atau sikat.

Jika terjadi hujan, endapan abu gunungapi menjadi basah sehingga membuat udara menjadi kurang terkontaminasi. Namun, jika kering/tidak ada hujan, abu dapat dengan mudah terhempas oleh angin maupun kendaraan yang lewat. Hal tersebut mengakibatkan jumlah abu yang terdapat di udara jauh lebih tinggi dan dapat menimbulkan gangguan kesehatan.

abu vulkanik akan sgt berbahaya jika masuk
ke saluran pernapasan, terlebih dlm skala besar

 Secara alami, hujan dan angin dapat secara efektif menghapus abu. Dalam jangka waktu lama, rumput dan tanaman lain dapat mengurangi bahaya abu gunungapi di dalam tanah. Akan tetapi, ketika abu tersebut dalam jumlah yang besar, maka proses alami dari rumput dan tanaman akan berjalan terlalu lambat sehingga abu harus dihapus secara manual dari daerah hunian penduduk.

Perlu diketahui juga bahwa angin bisa membawa abu gunungapi di daerah yang pada awalnya bersih. Oleh karena itu abu gunungapi dapat bertahan di lingkungan selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun setelah letusan.

Setiap orang yang melakukan pembersihan abu gunungapi harus memakai masker debu (lihat dokumen IVHHN "recommended masks" di www.ivhhn.org). Dianjurkan juga untuk memakai kacamata daripada lensa kontak, hal ini bertujuan untuk pencegahan terhadap abu sekaligus untuk mencegah iritasi mata.

pakailah kostum yg aman & peralatan yg memadai
saat membersihkan abu vulkanik ^^

Tumpukan abu halus harus dibasahi terlebih dahulu sebelum dibersihkan dengan sekop, perlu diingat bahwa pemberian air untuk membasahi abu janganlah berlebihan karena akan mengakibatkan tumpukan abu volkanik runtuh. Jangan menyapu abu kering karena abu dapat menyebar dan bercampur dengan udara, sehingga risiko semakin besar.

 Pembersihan abu gunungapi harus secara khusus hati-hati pada tangga dan atap. Abu membuat permukaan lebih licin dan banyak orang telah meninggal setelah jatuh dari atap rumah mereka selama pembersihan. Perlu diketahui bahwa abu membuat bobot atap semakin besar, sehingga ketika Anda membersihkan atap, bergeraklah dengan hati-hati. Cara terbaik untuk membersihkan atap adalah sebelum abu terakumulasi menjadi beberapa sentimeter. Jika memungkinkan, gunakan memanfaatkan sabuk pengaman (harness) ketika Anda membersihkan abu di atap.


*Nb : untuk dokumen lengkap, silakan download di : http://mountmerapi.files.wordpress.com/2010/11/preparedness_guidelines_indonesian_web1.pdf


Alhamdulillah, semoga bermanfaat.. ^^




Tidak ada komentar:

Posting Komentar