Perayaan Valentine’s
Day di berbagai negara umumnya dilakukan dengan cara yang sama, walau ada pula
di beberapa negeri agak berbeda. Inilah berbagai perayaan dan cara
mengungkapkan ekspresi terhadap hari Valentine :
>Thailand
Aparat kepolisian kota
Bangkok, pekan pertama Februari 2007, mengeluarkan seruan yang tidak biasa.
Polisi Bangkok menegaskan akan memberlakukan jam malam khusus di malam hari pada Selasa, 13 Februari. Hal ini
dilakukan pihak kepolisian metro Thailand setelah mendapat berbagai masukan
dari sejumlah lembaga penelitian dan pendidikan negara tersebut yang telah
melakukan survey menyeluruh terhadap perilaku generasi mudanya terkait perayaan
Hari Valentine.
Lembaga-lembaga survey
dan penelitian Thailand mendapatkan data yang cukup mengagetkan. Di antaranya
adalah data bahwa sepertiga gadis usia belasan tahun di negeri itu menganggap
Hari Valentine merupakan momentum yang tepat untuk melepaskan keperawanan
mereka kepada kekasihnya. Salah satu yang melakukan survey adalah Assumption University yang melakukan jajak
pendapat terhadap 1.578 responden yang terdiri dari gadis belasan tahun dan menemukan
pengakuan mereka bahwa sepertiga dari mereka tersebut berencana menyerahkan
keperawanannya kepada kekasihnya tepat di hari Valentine.
Survey lainnya adalah yang dilakukan Thai University terhadap 1.222 gadis
belasan tahun dan mendapatkan 11% dari mereka juga berencana menyerahkan
kegadisannya kepada pasangannya di hari Valentine. Di tahun-tahun sebelumnya, menjelang
hari tersebut, hotel, tempat penginapan, bar, bioskop, dan sejumlah pusat
hiburan lainnya berlomba-lomba membuat acara special untuk menyambut Hari
Valentine. Namun pemerintah Thailand ketika itu sama sekali tidak menyangka
bahwa momentum tersebut ternyata dimanfaatkan anak-anak remajanya untuk
melakukan tindak asusila, yang di dalam agama Budha yang banyak dianut
masyarakat Thailand merupakan tindakan yang sangat dikutuk. Kenyataan ini
banyak membuat para orangtua di negeri Gajah Putih tersebut cemas.
Akhirnya untuk meredam kecemasan mereka,
aparat kepolisian Thailand memberlakukan jam malam di di kota-kota besar. “Ada 70 personel yang akan patroli di kafe internet,
mal, klub malam, dan diskotek. Remaja di bawah 18 tahun yang berkeliaran di
atas pukul sepuluh malam akan ditahan,” kata Wakil Kepala Kepolisian
Bangkok, Mayor Kamol Kaewsuwan, seperti dilansir AFP, Selasa (13/2/2007). “Polisi akan memulangkan para gadis atau
membawanya ke kantor polisi hingga dijemput orangtuanya jika menemui mereka
masih berada di jalan lebih pukul 22.00 malam. Di malam itu kami juga akan
menyisir hotel, tempat penginapan, bioskop, dan pusat-pusat hiburan, untuk mengawasi
pasangan remaja. Jika ada pasangan tidak sah, akan langsung kami gelandang dan
diproses hukum,” ujar Kaewsuwan. “Cinta
memang indah dan menyenangkan. Namun tidak perlu sampai melibatkan hubungan
seksual. Para gadis lebih baik berkonsentrasi pada sekolah mereka,” ujarnya
lagi.
Upaya pencegahan ini
terpaksa dilakukan untuk mencegah remaja Thailand terinfeksi HIV. Sebelumnya
Kementerian Kesehatan pada akhir tahun 2006 melaporkan bahwa penyakit
mengerikan itu mulai merebak di kalangan remaja negeri tersebut. Menurut data
resmi, tercatat lebih dari 1 juta orang terinfeksi HIV di Thailand sejak 1984.
Angka ini berhasil ditekan. Kini tercatat hanya sekitar 600 ribu orang. Namun
walau demikian, penyakit mengerikan ini mulai banyak mengintai remaja belasan
tahun.
>Saudi Arabia
>India
>Tiongkok
Walau secara resmi
Tiongkok masih menganut paham Marxisme, namun setelah beberapa tahun
belakangan, gaya hidup kawula mudanya sama saja dengan gaya hidup anak-anak
muda negeri-negeri borjuis, sesuatu yang dikecam habis oleh kaum komunis. Demikian
pula yang terjadi tiap tahun di tanggal 14 Februari.
Sebelumnya, kehidupan
percintaan di Tiongkok merupakan wilayah private yang tidak lazim diekspos
keluar. Tidak ada perayaan Valentine’s Day dan sebagainya. Namun hal ini
berubah total beberapa tahun belakangan saat pemerintah Tiongkok bersikap lebih
terbuka terhadap budaya Barat. Misal, saat menjelang bulan Februari saja di wilayah
Wang Fujing, sebuah pusat perbelanjaan ternama di Beijing, banyak penjual bunga
mawar dan tentu saja coklat yang memajang barang dagangan mereka secara
menyolok. Dekorasi di pusat perbelanjaan pun dibuat ‘seromantis’ mungkin dengan
didominasi warna biru, pink, dan merah menyala. Harga bunga dan coklat pun
dinaikkan.
Bunga mawar yang
dirangkai dalam bentuk buket atau satuan tersebut dihargai sekitar 50 yuan RMB atau US$7 hingga 180 yuan RMB
(US$25). Harga ini cukup mahal. Tapi karena Valentine adalah hari yang
khusus, orang-orang tidak segan untuk membeli bunga-bunga tersebut. Banyak
orangtua di tiongkok yang mengecam Hari Valentine. Mereka beralasan, selain
berasal dari kebudayaan Barat yang tidak sesuai dengan adat dan tradisi
ketimuran, bangsa Tiongkok sesungguhnya memiliki Hari Kasih Sayangnya sendiri
yang jatuh pada hari ketujuh pada bulan ketujuh penanggalan Imlek yang disebut
dengan istilah Qi Qiao Jie. Namun
Hari Kasih Sayang asli Tiongkok ini ternyata kalah pamor dan kalah gemerlap dengan
Hari Valentine yang merupakan produk impor.
Di Tiongkok, juga di
negeri-negeri lainnya, momentum Hari Valentine memang dieksploitasi luar biasa
oleh kalangan pebisnis. Sejumlah meia massa baik itu media elektronik maupun
cetak sangat gencar memberikan beberapa informasi dan rekomendasi mengenai
tempat atau toko terbaik untuk membeli kado Valentine, restoran, tempat
hiburan, atau pun paket wisata special untuk Hari Valentine ini.
Beberapa situs internet
di Tingkok dengan jeli juga membangun sebuah usaha bisnis dari kesempatan ini,
yakni dengan menggelar sebuah pesta Valentine untuk orang- orang yang tidak
memiliki pasangan alias jomblo. Dengan demikian, momentum yang lazimnya
dirayakan berpasangan, kini juga bisa dinikmati oleh orang-orang yang masih
sendiri, dan dalam acara tersebut mereka berharap akan mendapatkan pasangannya.
Acara spesial ini Bagi yang ingin bergabung pada pesta jomblo di malam
Valentine ini harus mengeluarkan “harga tiket” sebesar 110 hingga 200 yuan RMB.
Lantas, bagaimanakah "wajah asli" Valentine's Day di Indonesia tercinta...??
sumber
: Majalah EraMuslim Digest (online) edisi koleksi V hal 54-58
Tidak ada komentar:
Posting Komentar