"Bismillahiraahmanirrahim.., Perjuangan itu dirintis oleh orang-orang yg ALIM, diperjuangkn oleh orang-orang yg IKHLAS, dan dimenangkan oleh orang orang yang PEMBERANI.."

Suka Blog Ini..?

Rabu, 24 April 2013

Serdadu Kumbang dalam Perspektif Psikologi Sekolah (Bag 2/6)




Oke, sesuai janji postingan saya ini adalah kelanjutan dari riview film ‘Serdadu Kumbang di post sebelumnya, dan kali ini mengenai analisis pertama saya mengenai film tersebut berdasarkan teori-teori Psikologi Sekolah dari catatan pribadi. Nah, harapan terbesar saya adalah semoga analisis yang sangat sederhana ini bisa memberikan informasi & inspirasi kepada kita semua tentang apa yang harus dan wajib kita lakukan untuk masyarakat apabila kelak kita menjadi seorang psikolog. Bismillah, this is it…


Analisi I
Peran Guru atau Psikolog Sekolah

Beberapa hal yang patut kita ketahui tentang “peran sesungguhnya” dari seorang psikolog (baik sebagai psikolog sekolah ataupun psikolog masyarakat) adalah “mampu memberikan pelayanan khususnya kepada sekolah dan masyarakat, mampu memahami tingkat perkembangan anak didiknya, serta mampu menyusun program untuk lingkungan sekolah dan masyarakat..”

Berdasarkan film Serdadu Kumbang, jelas tidak terdapat seorang psikolog sekolah ataupun psikolog masyarakat. Namun, dalam film ini terdapat sosok guru yakni bu Guru Imbok, yang meski tak maksimal namun mampu menggantikan peran psikolog sekolah sekaligus psikolog masyarakat meskipun beliau sesungguhnya hanyalah seorang yang berprofesi sebagai guru atau pengajar SD-SMP biasa.

Hal ini terlihat dari sikap bu guru Imbok dimana ia rela menyediakan waktu luangnya untuk membantu belajar anak-anak, bahkan ia juga menyempatkan diri untuk membimbing penduduk-penduduk yang buta huruf agar bisa membaca. Perilaku ini sesuai dengan sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang psikolog masyarakat yaitu “memiliki kesadaran, tanggung jawab, kepedulian, kepekaan untuk memajukan, memperbaiki, meningkatkan kualitas, memenuhi harapan secara konkrit, serta peka terhadap hal yang perlu diperbaiki dari yang sudah ada, atau melakukan perubahan yang bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat..”

Dalam psikologi sekolah, juga disebutkan bahwa faktor kunci terjadinya perubahan sosial-budaya ditentukan oleh kondisi psikologi atau kepribadian kreatif individu. Kepribadian individu yang kreatif atau inovatif adalah kepribadian yang selalu mendorong ke arah perubahan..”
bu Guru Imbok tak segan langsung turun ke lapangan 
u/ memberi nasihat kepada Amek dkk

Hal ini telah ditunjukkan oleh sosok bu guru Imbok dalam film yang mau membuka kelas membaca bagi penduduk desa yang sebelumnya tidak pernah dilakukan oleh guru yang lain di desa tersebut. Kegiatan tersebut merupakan suatu bentuk kegiatan yang kreatif dan juga inovatif (baru) bagi desa Amek sehingga disambut masyarakat dengan sangat antusias. 

Selain itu, guru juga tidak segan menemani murid-muridnya bermain bersama, menikmati pemandangan, serta mendampingi Amek saat berlatih berkuda. Dalam kegiatan sosial pun seperti pengajian anak-anak, berlatih alat musik, dan bernyanyi bersama penduduk desa, bu Imbok juga turut serta di dalamnya. Bu guru Imbok dalam film ini tidak hanya berperan di sekolah namun juga di kehidupan anak didik dan lingkungan sekitarnya.

Dengan demikian, sang guru telah menunjukkan ciri kepribadian kreatif atau inovatif yakni menjunjung tinggi pengetahuan, otonomi, keteraturan hidup, humanis, dan disiplin nurani, serta tegas atau adil..”


alhamdulillah smoga bermanfaat , to be continued... ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar