synopsis by reza putra
“Sulit untuk mengetahui kebenarannya
kan? Sejarah yang ditulis dalam buku hanyalah perkiraan, dan sering juga mereka
yang berkuasa merubah (fakta) sejarahnya, membuat kita selalu mempertanyakan
sejarah. Sulit mendapatkan sesuatu dari propaganda di dunia ini, sebagian besar
sejarah masihlah tanda tanya..”
Kekalahan Ishida Mitsunari dari pasukan Tokugawa
Ieyasu pada September 1600 kian mempertegas runtuhnya kekuasaan Toyotomi
Hideyoshi di Jepang. Peperangan besar di lembah Sekigahara tersebut
menjadi tonggak sejarah dimulainya rezim Keshogunan Tokugawa
menguasai & mempersatukan tanah Jepang. Selaku penguasa baru, Tokugawa
Ieyasu tak pernah berhenti memburu para pemberontak terutama dari sisa-sisa
pasukan pembela dan loyalis Toyotomi Hideyoshi.
Kemenangan gemilang Tokugawa Ieyasu ternyata
tak sepenuhnya disambut gembira oleh masyarakat Jepang. Provinsi Osaka terutama,
selama dipimpin oleh Taiko Toyotomi Hideyoshi masyarakatnya
hidup tentram dan begitu dekat dengan pemimpinnya tersebut. Maka alih kekuasaan
ke tangan Tokugawa yang otoriter menjadi mimpi terburuk bagi masyarakat Osaka.
Meskipun mereka tidak memberontak pada pemerintahan Tokugawa, namun hati mereka
selalu bersama klan Toyotomi yang sangat mereka cintai.
Puncaknya adalah pada tahun 1615, atau 15
tahun paska tenka wakeme no tatakai (Peperangan
Sekigahara), Toyotomi Hideyori, putra mahkota Hideyoshi akhirnya
berhasil ditangkap dan dipaksa melakukan seppuku (bunuh diri) di hadapan
masyarakatnya. Di tahun yang sama, Toyotomi Kunimatsu, putra dari
Hideyori & juga keturunan terakhir klan Toyotomi akhirnya
dipenggal dengan kejam di hadapan masyarakat. Sejak saat itulah sejarah
mencatat bahwa keturunan klan Toyotomi telah musnah sepenuhnya
dari muka bumi ini.
Namun.., benarkah demikian??
Bagi masyarakat Osaka, sejarah musnahnya klan Toyotomi
hanyalah dongeng semasa di bangku sekolah. Mereka meyakini bahwa Kunimatsu yang
dipenggal adalah hasil rekayasa Ieyasu yang frustasi karena tak kunjung
menemukan Kunimatsu yang asli. Faktanya, Kunimatsu yang kala itu berusia ±10
tahun, seorang diri berhasil lari dan akhirnya ditemukan oleh masyarakat Osaka.
Sejak saat itulah, seluruh masyarakat Osaka kompak menyembunyikan dan marawat
Kunimatsu kecil dari buruan pasukan Tokugawa. Mereka sepakat menjaga rahasia ini,
dan menurunkannya dari generasi ke generasi, bahkan hingga ratusan tahun
berikutnya.
Sekitar 400 tahun kemudian, tepatnya tahun
2011, tiga orang dari pemerintahan pusat Tokyo menuju Osaka untuk meng-audit
keuangan beberapa perusahaan besar di Osaka. Tim audit yang terkenal jenius dan
sangat teliti ini pada awalnya tak menemukan masalah apapun. Namun tanpa sengaja,
mereka menemukan sebuah kejanggalan dari perusahakan bernama OJO. Suatu perkara
yang tidak mungkin kecil, lantaran bukan hanya orang-orang OJO saja yang
berusaha menutupinya, namun mereka merasakan bahwa hampir semua masyarakat
Osaka berusaha menyembunyikan dan melindungi perusahaan OJO tersebut.
Lantas, mampukan orang-orang Osaka menjaga
rahasia besar mereka? Dan hal apa yang disembunyikan OJO hingga seluruh
masyarakat Osaka berusaha untuk melindunginya? Silakan temukan jawabannya pada
film “Princess Toyotomi”. Selamat menyaksikan..!! (^_^)
****
tim audit dari pemerintahan pusat..
menyusuri lorong misterius demi mencari kebenaran..
'pesan labu' sebagai sinyal kejanggalan di seluruh penjuru Osaka..
saat Kastil Osaka memerah (the burning of Osaka Castle),
saat itulah Osaka mencapai titik didihnya..
"apapun yang terjadi akan kami lindungi putri Toyotomi"
The Princess..
menatap Kastil Osaka yang penuh misteri..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar