"Bismillahiraahmanirrahim.., Perjuangan itu dirintis oleh orang-orang yg ALIM, diperjuangkn oleh orang-orang yg IKHLAS, dan dimenangkan oleh orang orang yang PEMBERANI.."

Suka Blog Ini..?

Senin, 03 November 2014

Fear and Anxiety



Biasanya orang akan menganggap bahwa fear (ketakutan) merupakan perasaan yang tidak menyenangkan sehingga berusaha untuk menghindarinya. Orang yang mudah ketakutan, maka akan  selalu menunjukkan sifat “takutnya” tersebut ketika menghadapi situasi yang berbahaya sehingga ada kemungkinan berumur pendek.

Meski seringkali dinilai negatif, faktanya ketakutan juga memiliki dampak positif. Contoh sisi positif dari ketakutan adalah mendorong  binatang untuk melarikan diri dari pemangsanya. Atau pada manusia bisa mendorong seseorang  untuk lebih produktif. Orang modern, tidak merasa takut pada singa atau harimau, melainkan takut pada nyamuk, radiasi ultraviolet, polusi udara, gangguan transmisi seksual, kecelakaan kendaraan atau gangguan-gangguan yang bersumber dari kehidupan modern.

Ketakutan tingkat sedang terhadap bahaya yang sesungguhnya  akan menciptakan pencegahan yang cerdas. Bahkan kadang-kadang ketakutan tingkat sedang ini menimbulkan kesenangan misalnya melihat film horror,  menikmati petualangan di taman bermain, menguji adrenalin, dan lain sebagainya.

Sedangkan ketakutan dalam tingkat (level) yang  tinggi, juga terjadi pada seseorang saat menghadapi sesuatu. Namun, ketakutan level ini terkadang justru menghindarkan perilakunya dari rasa aman atau membuat pelakunya kehilangan kesempatan yang sesungguhnya berguna (langka) gara-gara ketakutannya yang berlebihan tersebut.

Ada ketakutan yang seolah-olah dibawa sejak lahir karena begitu melihat objek atau peristiwa tersebut seorang bayi akan langsung merasa ketakutan, misalnya ketika melihat ular atau mendengar suara keras.  Namun, terdapat juga ketakutan yang muncul sebagai hasil proses belajar, misalnya takut pada pistol. Sebagian besar ketakutan bukan bersumber dari objek atau benda yang dihadapi melainkan penilaian terhadap situasi secara menyeluruh, misalnya ketakutan seseorang terhadap ular tergantung dari jenis dan jarak dari posisinya.

Ketakutan berhubungan dengan kesedihan (anxiety). Ketakutan muncul akibat kekhawatiran akan terjadinya suatu hal yang tidak diinginkan tetapi peristiwa tersebut belum terjadi; sedang kesedihan (anxiety) muncul apabila peristiwa tersebut benar-benar terjadi.

Ketakutan kadang-kadang overlap dengan anger (kemarahan). Keduanya dihubungkan oleh Power (kekuatan): apabila merasa takut pada orang yang berkuasa maka yang muncul adalah ketakutan; namun apabila ketakutan muncul dari orang yang tidak memiliki kekuasaan maka yang muncul adalah anger (amarah). Laki-laki lebih mudah marah karena merasa lebih memiliki power; sedangkan perempuan  lebih mudah takut dan sedih karena kurang memiliki power.

Bagaimana cara mengukur sesuatu yang tidak tampak, tetapi dianggap memiliki kecenderungan perilaku? Gray (dalam Kalat, 2007) menyatakan bahwa respon terhadap ketakutan ada dua, yaitu:
1.) respon lari -misalnya terhadap perkelahian atau penerbangan, dan
2.) aktivitasi sistem neurobiologis  yang sering disebut dengan BIS (behavioral inhibition system) -yang berfungsi untuk menghambat aktivitas.

Meskipun demikian, respon BIS juga dapat menyiapkan tubuh untuk lari, dengan cara meningkatkan detak jantung atau ketegangan otot.


Contoh: ketika berada di hutan, anda ketemu seekor singa. Rencana A, anda akan berdiam diri dan berharap tidak terdengar atau terlihat oleh singa tersebut. Jika singa tersebut tetap dapat mengenali kehadiran anda, maka rencana B adalah melarikan diri. Fungsi BIS adalah membuat anda terdiam sekaligus menyiapkan diri untuk melarikan diri dari bahaya.




sumber : PPT materi perkemos Psi UMS_Emosi Individu Shiota




Tidak ada komentar:

Posting Komentar