"Bismillahiraahmanirrahim.., Perjuangan itu dirintis oleh orang-orang yg ALIM, diperjuangkn oleh orang-orang yg IKHLAS, dan dimenangkan oleh orang orang yang PEMBERANI.."

Suka Blog Ini..?

Selasa, 14 Oktober 2014

Public Relation dalam Manejemen Mentoring Sekolah (part 1/2)




Public Relation atau kehumasan merupakan hal penting dalam manajemen mentoring (alaqo). Dilihat dari artinya, sudah tentu tugas PR berhubungan dengan public, orang lain, atau pihak lain di luar organisasi, pihak sekolah misalnya. Hubungan yang baik dengan pihak sekolah merupakan langkah awal yang menetukan. Seperti diketahui bersama, bahwa kesan pertama yang yang begitu mendalam akan terus diingat sampai kapanpun. Seperti saat kita masih kecil. Ingatan masa kecil akan tertanam sampai kita dewasa. Ilmu sains mengenalnya sebagai imprinting.

Pertanyaannya, seberapa penting memberikan kesan pertama yang baik dengan pihak sekolah? Jawabannya, sangat penting!! Dengan kesan pertama yang baik, tentu hubungan dengan pihak sekolah akan terus berlanjut. Bagi pengelola mentoring sekolah, tugas kehumasan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

    1.Mengawalinya dengan menjalin silaturahim kepada guru agama. Akan lebih mudah bila Anda adalah alumni sekolah tersebut. Mengapa guru agama dan bukan kepala sekolah? Boleh jadi kepala sekolah kurang mengetahui kondisi di lapangan. Guru agama tentu lebih sering terjun ke lapangan dan mengetahui betul kondisi siswa.

    2.Membawa proposal yang berisi program yang akan dijalankan. Akan lebih baik jika program yang dibawa membawa nama yayasan, baik itu forum alumni maupun LSM. Karena, sekolah akan lebih merespon proposal dengan latar organisasi yang jelas, bukan organisasi tanpa bentuk!

    3.Jelaskan dengan bahasa yang baik dan benar. Tidak semua orang dapat mencerna bahasa proposal (atau tidak semua mau membacanya) sehingga peran kita dalam menyampaikannya sangatlah dibutuhkan.

    4.Minta guru agama untuk membawa Anda ke forum sekolah, termasuk ke kepala sekolah. Dukungan akan lebih kuat bila keberadaan kita selaku pengelola mentoring sekolah diketahui, atau lebih bagus jika didukung oleh unsur sekolah lainnya, termasuk Kepala Sekolah.

    5.Setelah proposal diterima dan sampai pada tahap pelaksanaan, hubungan dengan pihak sekolah harus tetap dijaga. Lakukan kunjungan secara berkala ke rumah guru agama dan menyempatkan diri berbincang dengan guru atau kepala sekolah saat berada di sekolah.

    6.Secara berkala melakukan evaluasi dan melaporkannya kepada kepala sekolah. Hal tersebut dapat menjaga kepercayaa yang telah diberikan. Posisi yang sama-sama tahu dan setara dapat menghilangkan sifat kecurigaan.

    7.Terakhir, jalin hubungan yang erat dengan orangtua siswa. Awas, terkadang ada orangtua yang menuding mentoring sebagai biang keladi atas kelakuan buruk anaknya. Bisa jadi anaknya mengikuti pengajian lain, namun orangtua mengira anaknya mengikuti mentoring di sekolah. Hubungan dengan orangtua tidak sekedar mensosialisasikan mentoring, tapi dapat dikembangkan menjadi semacam jembatan komunikasi antara problematika siswa dan orangtua. Hal ini harus menjadi perhatian penting bagi pengelola mentoring di sekolah.

 “Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan peliharalah hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu” (QS. An-Nisa’, 4 : 1). Bagaimana kawan, sudah siapkah Anda mengelola mentoring sekolah.?? (insyaAllah bersambung ^^)

   

sumber buku : Muh.Ruswandi & Rama Adeyasa_Manajemen Mentoring_2006_Bandung : Syamil Teens






Tidak ada komentar:

Posting Komentar