"Bismillahiraahmanirrahim.., Perjuangan itu dirintis oleh orang-orang yg ALIM, diperjuangkn oleh orang-orang yg IKHLAS, dan dimenangkan oleh orang orang yang PEMBERANI.."

Suka Blog Ini..?

Senin, 28 Mei 2012

Praktikum Psikologi Faal : Tes Weber



        
          Identitas Subjek
             Nama               : AU
             Usia                 : 22 tahun
             Jenis Kelamin  : Laki-laki


1.      Tujuan
Untuk mengetahui perbaandingan hantaran suara pada median tulang tengkorak pada telinga kanan dan kiri.


2.      Dasar Teori
Smeltzer (2002), menyatakan bahwa uji Weber memanfaatkan konduksi tulang untuk menguji adanya lateralisasi suara. Sebuah garpu tala dipegang erat pada gagangnya dan pukulkan pada lutut atau pergelangan tangan pemeriksa. Kemudian diletakkan pada dahi atau gigi pasien. Pasien ditanya apakah suara terdengar di tengah kepala, di telinga kanan, atau di telinga kiri. Individu dengan pendengaran normal akan mendengar suara seimbang pada kedua telinga atau menjelaskan bahwa suara terpusat di tengah kepala. Bila ada kehilangan pendengaran konduktif (otosklerosis, ototis media), suara akan lebih jelas terdengar pada sisi yang sakit. Ini disebabkan karena obstruksi akan menghambat ruang suara sehingga akan terjadi peningkatan konduksi tulang. Bila terjadi kehilangan sensorineural, suara akan mengalami lateralisasi ke telinga yang pendengarannya lebih baik. Uji Weber berguna untuk kasus kehilangan pendengaran unilateral (Arif Muttaqin, 2010 : 120).


Weber
Metode
Pangkal garpu tala yang bergetar diletakkan di vertex tengkorak
Normal
Mendengar sama keras di kedua sisi
Tuli Hantaran
(satu telinga)
Bunyi lebih keras di telinga yang sakit karena efek masking oleh bunyi lingkungan tidak ada
Tuli Saraf
(satu telinga)
Bunyi lebih keras di telinga normal

Tabel  9-1. Uji-uji garpu tala yang sering dugunakan untuk membedakan antara tuli sarafi dan tuli hantaran (William F. Ganong, 2001 : 176).


3.      Prosedur
§  Alat dan Bahan
a.    Garputala 426,6 Hz no 25
b.   Kertas HVS / lembar kerja
c.    Alat tulis (pensil dan bolpoint)
d.   Inform Consent

§  Langkah Kerja
Tester terlebih dahulu memegang garputala 426,6 Hz dengan benar, yaitu dengan cara memegang dengan erat ujung pada garputala. Kemudian, tester memukulkan garputala pada bantalan (busa) kursi sehingga garputala bergetar. Setelah garpu tala dipukulkan, tester langsung menempelkan ujung garputala tepat di atas kepala, atau di median tulang tengkorak. Tester kemudian bertanya kepada testee pada telinga manakah (kanan, kiri, atau keduanya) getaran garpu tala lebih terasa. Setelah itu, tester menuliskan hasilnya pada lembar kerja. 



4.      Hasil
Telinga Kanan
Telinga Kiri
Keterangan
+
-
Laterlisasi kanan

Keterangan :
+    : mendengar
-          : tidak mendengar

5.      Analis
Tester mengalami lateralisasi kanan, artinya tester lebih cenderung mendengarkan getaran garpu tala pada telinga kanannya. Sesuai teori Smeltzer (dalam Arifin Muttaqin : 2010), bahwa individu dengan pendengaran normal akan mendengar suara seimbang pada kedua telinga atau menjelaskan bahwa suara terpusat di tengah kepala, maka kondisi pendengaran testee dikatakan tidak normal.
Smeltzer juga menyebutkan apabila terjadi kehilangan sensorineural, suara akan mengalami lateralisasi ke telinga yang pendengarannya lebih baik dan apabila ada kehilangan pendengaran konduktif, suara akan lebih jelas terdengar pada sisi yang sakit. Maka diindikasikan testee mengalami tuli konduktif atau tuli saraf.
Namun, jika berdasarkan Tabel 9-1 Tes Rinne, William F. Ganong (2001 : 176), maka testee belum tentu mengalami baik tuli hantaran (konduktif) ataupun tuli saraf. Hal ini dikarenakan munculnya faktor masking, dimana terdengar sumber suara lain selain dari getaran garpu tala akibat ruangan praktikum yang tidak kedap suara sehingga testee sulit merasakan dimana getaran garpu tala yang sesungguhnya terdengar.

6.      Kesimpulan
Hasil tes Weber adalah testee mengalami lateralisasi kanan. Artinya pendengaran testee tidak normal atau terjadi gangguan. Gangguan ini dapat berupa tuli konduktif (hantaran) atau tuli saraf. 


sumber : Laporan Praktikum 2 Psikologi Faal_ UMS_ Fk.Psikologi_ Muh Reza Putra_ F100104016_ 26 April 2012

 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar