"Bismillahiraahmanirrahim.., Perjuangan itu dirintis oleh orang-orang yg ALIM, diperjuangkn oleh orang-orang yg IKHLAS, dan dimenangkan oleh orang orang yang PEMBERANI.."

Suka Blog Ini..?

Senin, 28 November 2011

Hari Raya Rambutan, Senengnya..!!!


Panen buah rambutan..!! yummiii..!! Yups, sudah menjadi rahasia umum alias bukan rahasia lagi (lho.., jane rahasia bukan sih..?!!) jika di akhir tahun 2011 ini sedang muncul suatu fenomena yang "sangat biasa sekali", yaitu terjadinya panen buah rambutan besar-besaran atau yang oleh para ahli sering disebut sebagai "musim rambutan" (halah.., ndak harus pake 'kata para ahli' kalee..!!?).

Di setiap halaman rumah dengan pohon Naphelium lappaceum (bahasa keren-nya rambutan ini) di dalamnya, para tuan rumah hampir pasti lagi kebanjiran job baru yakni berpanen riya rambutan. Entah rambutan jenis Rapiah (ini sedikit mirip nama presenter acara Dahsyat, tinggal +‘mad’ saja), terus rambutan jenis ace (tetap dibaca ace, bukan ‘es’ lho ya..), lalu rambutan binjai, dan lain sebagainya. Yang jelas, semua berbuah lebat, termasuk pohon rambutan berikut ini.

Jreng..jreng..!! Ya.., lakon kita yang satu ini memang bertempat tinggal ataw ber-domisili di wilayah Pajang, spesifiknya terletak di kampung Sogaten, atau lebih tepatnya dia tertanam pas di halaman rumah saya (hehe.., ^_^). Hemm.., meski usia wit ini sebenarnya sudah sepuh dan bahkan termasuk rambutan yang mengalami kebotakan ringan (miskin daun maksudnya), namun hasil alamnya alhamdulillah sejauh ini lumayan melimpah.


~ini nih uwit yang ku maksud itu~

Sejujurnya, bagi saya rambutan yang satu ini adalah rambutan ter-enak di Sogaten Raya (hehe.., ya iyalah disanjung, lawong ini rambutan saya sendiri..!! ^^). Rambutan saya ini termasuk rambutan jenis rapiah (tulisan di internet kyak gitu, tapi seringkali oleh masyarakat dibaca rafia, -kok kyak nama tali wae ya..??!), dengan warna yang masih kuning dan sedikit merah kehijauan, buah rambutan ini sudah terasa begitu manis. Apalagi kalau warnanya sudah abang mbranang bro, wuih.., manies euy..!! (hoho.., ada yang mau?)


~penampakan buah rambutannya seperti ini~

Yang pasti, musim rambutan kali ini telah berhasil menyita perhatian jutaan kalangan (enggak segitunya ding, hehe..) termasuk keluarga saya. Musim yang mau tak mau memberikan kesibukan baru bagi keluarga kami. Contohnya.., kalau pas libur ahad, banyak keluarga menghabiskan waktu untuk tamasya, piknik, makan-makan, jalan2, nonton TV/kartun, atau sekedar olahraga CFD (car free day)-an, maka keluarga kami menghabiskan ahad ini untuk panen & penekkan wit rambutan.


~ini adek saya lagi oyan-ayun di wit rambutan~

Baik bapak, ibu, mb’, adek, dan saya sendiri, semua ikut berperan. Berbekal senggek dan ondo manten (hem.., ada yg belum tau dua benda ini makhluk jenis apaan..?!! coba tanya mbah google -semoga ketemu info yg dimaksud), entah mengapa kami lumayan kompak dan lihai menekki wit ini (karena uwitnya mungil, jadi sbenere yg menek itu cuma adik saya, bapak & mbak meliuk-liuk di atas ondo manten, sdang saya & ibu tercinta asik bergentayangan di atas genteng). Ya, konon ceritannya dulu ibuk saya adalah prefesional terlatih soal daki-mendaki uwit, dan mungkin kini menurun ke anak-anaknya (saya termasuk atau tdk kurang tau juga, karena sbenernya jam terbang saya u/ skill yang satu ini masih tergolong rendah, hmm..). Pastinya bro, seneng dan seru -lah pokoknya..!!

Seperti yang saya katakan di awal, untuk ukuran bohon botak hasil panen uwit ini lumayan luar biasa. Terhitung pada panen pertama, kami dapat sekitar 3 1/2 kresek besar penuh rambutan, dan alhamdulillah habis dibagi2kan. Di panen ke-dua juga sama, 3 kresek besar kami dapat (wah bukannya pamer lho, cuma info hasil alam saja ok, hehe..). Pada panen ke-tiga, seperti gambar di bawah ini, setidaknya kami dapat 1 kresek besar + kresek kecil, itu pun sbenernya masih banyak buah yg masih hijau di pohon serta buah masak di ujung tangkai yang tak terjangkau oleh tangan (ya bener lah klo pakai tangan tak terjangkau, kudu pakai senggek kan..!!?).


~hasil gopek rambutan season 3~

Dan panen ke empat ahad kemarin, lumayan capek namun syukur alhamdulillah kita dapat sekitar 1 kresek besar + 1 kresek tanggung & kecil, and kemungkinan pun rencana masih akan diadakan panen susulan di kemudian hari (insyAllah lho..!!)


~hasil gopek rambutan season 4~

Hum.., bak momen Ramadhan, berbuahnya rambutan ini termasuk momen yang saya tunggu2. Alhamdulillah (ya..!!), jadi yang pasti, berkahnya adalah kami sekeluarga bisa bagi-bagi hasil yang setahun pisan ini ke tetangga sekitar. Sebagian RT 02, dari komplek rumah 'biasa' di gang tempat saya tinggal, sampai ke komplek rumah ‘mewah’-nya bang Toni syukur semua sudah kebagian.

Sebenarnya, satu RT-pun bisa kebagian (dg catatan setiap KK maksimal dapet 1/4 Kg saja), se-RW pun jane bisa kebagian juga (dg catatan setiap KK maks dapet 1 ons saja), atau bahkan klo mau se-Pajang pun sebenarnya bisa kebagian (lagi-lagi dg catatan untuk setiap KK maks cukup satu biji saja, hehe..), namun maaf banget, pada akhirnya hanya bisa kami bagi ala kadarnya saja. Hum.., tak masalah kan..!!?


~akbar-angga, pasukan cilik yg setia ngancani kita pas panen~

So.., kita ambil hikmahnya saja. Selain berkah buahnya, sebenarnya banyak hikmah bisa kita ambil dari pohon ini. Pohon yang minim daun, dan acapkali ber-ulat ria ini, bahkan sejak lima tahun yang lalu (mungkin lebih ding, maaf sya tak begitu ingat), setiap tahunnya sudah sering berbuah untuk keluarga kami, dan buahnya pun pasti melimpah.

Buah yang tidak hanya keluarga saya, dan masyarakat saja yang menikmati, namun ulat kecil, mikroba, semut, dan terutama keluarga codot (ada yg belum tahu codot ini makhluk apaan? yg pasti dia bukan saudaranya codet lho ya..) pun bisa turut gembira menikmati hasilnya. Jujur saya akui keistiqomahan pohon ini untuk berbuah tiap tahunnya, meski dlm kondisi apapun. Hmm.., yang pasti pelajarannya di sini, -bukankah Allah SWT pun menyukai amal kita yang ajeg alias istiqomah, daripada amal yang membludak tapi hanya sekali saja dilakukan?- bener kan..?

Yups.., seperti itulah saya belajar dari uwit rambutan ini. Ke-Istiqomahan-nya yang setahun pisan, nyatanya menjadi momen yang selalu kami nanti-nanti. Dan sekalinya datang, alhamdulillah hasilnya selalu bisa kami petik dan nikmati bersama-sama. Ok..!! mungkin itu saja kisah tak penting yg dapat saya ceritakan. Yang jelas saya begitu bersyukur. Terimakasih ya Robb atas pohon rambutan yg sdh jadi bagian keluarga kami ini (ternyata tdk hanya kucing yg bisa jadi anggota keluarga, hehe..), terimakasih pohon rambutan atas buahmu yg begitu manis, dan terakhir terimakasih juga kepada anda semua yg sudah berkenan membaca tulisan kecil ini, hehe... Yups..!! Bye, bye, next time..

Siip, semoga engkau istiqomah kawan, dan yakinlah bahwa buah istiqomah itu selalu saja lezat untuk kita rasakan. Semangat..!!!!


Ini kisahku, mana kisahmu? (your coment, please..!! ^_^)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar