"Bismillahiraahmanirrahim.., Perjuangan itu dirintis oleh orang-orang yg ALIM, diperjuangkn oleh orang-orang yg IKHLAS, dan dimenangkan oleh orang orang yang PEMBERANI.."

Suka Blog Ini..?

Rabu, 16 November 2011

Be New You (suatu muqodimah)


EPISODE 1

Ari tertegun dengan gagang telepon masih dalam genggaman, raut wajahnya berangsung berubah merah padam, matanya pun memerah lalu, brak!! Gagang telepon itu dibantingnya dengan kasar. Lalu ia menangis sejadi-jadinya, bahkan meraung-raung. “Sebeel!!”

Ketika Kak Sinta melihat sepak terjang Ari, adiknya, ia bertanya, “Ada apa, Sayang?!” Ari tidak menjawab. Ia malah berlari sambil ngomel panjang pendek. “Mira berhasil menang, brengseek! Aku kalah lagi! Hiih, sialaaan! Padahal mestinya aku yang menang. Punyaku kan jauh lebih bagus! Uuughgh, Sebeeel!” Kak Sinta yang melihatnya hanya bisa geleng-geleng kepala.


EPISODE 2

Sementara itu, di jalanan terlihat Andi, remaja belasan tahun pulang sekolah berombongan bersama teman-temannya. Mereka membawa senjata tajam di tangan masin-masing.

Wajah mereka tampak beringas dan merah padam menahan amarah. Lalu semuanya berebutan masuk ke dalam sebuah bus kota. Sebuah teriakan terdengar garang, ”Serbuuu!!” Seperti dikomando, Andi dan teman-temannya bergerak serentak, menghajar, memukul, menganiaya, bahkan... membunuh, teman dari sekolah lain, hanya disebabkan saling pelotot satu sama lain.

Para remaja itu, kemudian turun dari bus kota seolah merasa tak berdosa. Mereka meninggalkan korbannya centang-perenang menahan lara.


EPISODE 3

Di sudut kamar, Wati tampak sangat putus asa. Ia menggenggam gelas berisi insektisida. Wah, bahaya nih!

Hik hik hik! Aku nggak bisa hidup tanpamu, Ndi... aku cinta kamu,” ujarnya meneteskan air mata. ”Apa gunanya aku hidup. Lebih baik aku mati saja...”

Mata Wati terpejam. Ia makin tergugu ketika dari rumah sebelah, terdengar lagu dangdut dari penyanyi kondang. (Hihihi, hafal juga ternyata...)

Putus lagi cintaku
putus lagi jalinan kasih
sayangku dengannya...

Du..du, makin nelangsalah si Wati yang diputus cinta Andi. Dunia mendadak pekat bak langit tak berbintang. Ia nekat nenggak racun itu. Tak lama, mulutnya berbusa dan ia pun meregang nyawa.


EPISODE 4

Sepasang kupu-kupu yang melintas di halaman sebuah masjid tertegun, ketika melihat sekelompok remaja tekun mendengar kuliah Ahad pagi.

”Senang sekali melihat anak muda bersemangat mencari ilmu seperti itu.”

”Iya, yuk kita doakan mereka, agar selalu dikasihi Allah, tuhan kita semua..”

Keduanya terbang setelah menyerbuki bunga-bungaan. Kebahagiaan sekelompok remaja itu telah mengimbas pada kupu-kupu yang asyik berdzikir.

Setelah pengajian berakhir, suara nasyid mengalun merdu di audio masjid.

Alangkah indahnya
Semesta dunia
Dihiasi cinta
Kasih sayang makhluknya...


So..?

Ilustrasi manakah yang mencerminkan dirimu? Tentu bukan yang pertama, kedua, apalagi yang ketiga kan? Eureka berharap ilustrasi terakhirlah yang terjadi. Hmmm, sebenarnya dari mana sih datangnya perasaan marah, sedih, iri, dan putus asa seperti yang dialami Ari, Andi, dan Wati? Juga perasaan tenang, bahagia, bangga, senang, dan juga cinta sekelompok remaja di dalam masjid itu?

Kenapa kita bisa merasa marah, sedih, suntuk, dan terkadang merasa gembira? Seperti apa sih sebenarnya kesedihan dan kesenangan yang benar itu? Wow, emang ada ya sedih dan senang yang nggak bener? Ya ada dong!!

So, biar kamu lebih ngeh, mari kita baca tuntas buku ini (isi buku insyAllah akan saya posting di episode selanjutnya_blogger^_^). Buku yang bakalan mengajak kamu merenung lebih dalam, untuk kemudian bersemangat buat menata diri secara lebih teratur, terarah, dan tentu lebih oke. Tentunya akan lebih uuueeeenak, jika segalanya serbatertata. Masa sih ada di antara kalian yang enggak seneng?

Coba kita buktiin yah, who have a gust! Menjadi manusia baru, yeaaah! Siapa takut?


bersambung..

NB : nama-nama diatas sesuai prolog di buku aslinya dan hanya fiktif belaka


Sumber buku : Izzatul Jannah (Eureka)_Be New You_Seri Pengembangan Pribadi Remaja


Tidak ada komentar:

Posting Komentar