"Bismillahiraahmanirrahim.., Perjuangan itu dirintis oleh orang-orang yg ALIM, diperjuangkn oleh orang-orang yg IKHLAS, dan dimenangkan oleh orang orang yang PEMBERANI.."

Suka Blog Ini..?

Sabtu, 18 Juni 2011

Manajemen Sakit Hati


<!--[if gte mso 9]> Normal 0 false false false IN ZH-CN AR-SA MicrosoftInternetExplorer4
Tidak sedikit orang yang jatuh sakit, bahkan mati karena terus menerus menyimpan sakit hati dan kekecewaan di dalam hati mereka. Rasa kecewa tidak pernah membawa keuntungan bagi orang yang merasakan.

Kekecewaan justru akan menghilangkan semangat hidup dan mengusir ketenangan dalam hati orang tersebut. Orang yang menyakitimu, mungkin tidak memikirkan apa yang diperbuatnya untukmu, sementara tubuhmu semakin merana, setiap hari karena memikirkan perbuatan orang itu.

Mungkin setiap orang pernah mengalami rasa sakit hati dalam hidupnya. Sebagaimana sedih dan gembira, rasa yang satu ini adalah suatu kewajaran dalam kehidupan manusia. Apalagi, mengingat manusia adalah makhluk sosial, yang dalam setiap interaksinya tidak lepas dari kekhilafan.

Sebab-sebab datangnya perasaan ini pun bermacam-macam. Dari masalah sepele hingga masalah besar, dapat menjadi pemicunya. Misalnya, berwal dari perbedaan pendapat, adanya konflik atau ketidakcocokan, hingga rasa iri dan dengki. Bila perasaan ini dibiarkan terlalu lama bercokol di dalam hati, maka hati n=bisa menjadi sakit. Pemiliknya pun akan stress dan mungkin saja menjadi jauh dari Rabb-nya. Naudzubillahi min dzaalik.

Ada dua hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan rasa sakit hati dan kecewa ini. Pertama, jangan berikan tempat di hatimu untuk rasa kecewa yang berkepanjangan. Biar bagaimanapun kamu tetap harus bersikap dan berfikir positif terhadap orang dan lingkungan sekitar.

Kedua, berhati-hatilah dalam berbicara dan bertindak. Jangan sampai kamu membuat sakit hati orang lain. Jagalah sikap dan perkataanmu dalam pergaulan sehari-hari, sebab kekecewaan timbul karena perkataan, pendapat, atau sikap yang salah. Tidak semua orang dapat menerima perkataan, pendapat, atau sikap yang mungkin dianggap sebagai hal yang benar atau biasa-biasa saja, karena itu berhati-hatilah.

Apa yang harus kita lakukan..???

Muhasabah (Koreksi Diri). Cobalah mengoreksi diri. Jangan-jangan kitalah penyebab dari timbulnya masalah. Atau, bisa jadi kita merasa tersakiti oleh orang lain, padahal ia tak bermaksud menyakiti

Menjauhkan diri dari sifat Iri, Dengki, dan Ambisi. Bila tidak dilandasi iman, seorang yang ambisius cenderung akan melakukan berbagai cara untuk memenuhi ambisinya. Demikian pula sifat iri dan dengki. Sifat ini berasal dari kecintaan terhadap hal-hal yang bersifat materi, kehormatan, dan pujian. Manusia tak akan bisa tenang bila dalam hatinya ada sifat ini.

Jauhkan Amarah dan Keras Hati. Bila marah telah timbul dalam hati manusia, kadanag manusia bertindak tanpa pertimbangan akal. Jika akal sudah melemah, tinggalah hawa nafsu.

Menumbuhkan sifat Pemaaf. Tak peduli sebesar gunung atau sedalam lautan kesalahan seseorang, maafkanlah. Kita sebagai manusia tak sepantasnya berperilaku sombong, dengan tidak mau memaafkan kesalahan orang lain. Kalau perlu, maafkanlah orang lain, sebelum ia meminta maaf. InsyAllah, dengan begitu hati akan lebih terasa lapang.

Husnuzhan (Berprasangka Baik). Ada kalanya seseorang berburuk sangka terhadap orang lain sehingga ia melecehkan saudaranya. Ia mengatakan yang macam-macamtentang saudaranya dan menilai dirinya sendiri lebih baik. Tentu, itu adalah hal yang tidak dibenarkan. Akan tetapi, hendaknya setiap manusia harus mawas diri terhadao titik-titik rawan yang memancing tuduhan agar orang lain tidak berburuk sangka.

Menumbuhkan sikap ikhlas. Ikhlas adalah kata yang ringan untuk diucapkan, tetapi cukup berat untuk dilakukan. Orang yang ikhlas dapat meniatkan segala tindakannya karena Allah SWT. Orang yang ikhlas akan lebih mudah memenej qalbunya, untuk selalu menyerahkan segalanya kepada Allah. Hanya kepada-Nya lah ia menggantungkan harapan.

sumber : 99 Ideas for Happy Teen


Tidak ada komentar:

Posting Komentar