"Bismillahiraahmanirrahim.., Perjuangan itu dirintis oleh orang-orang yg ALIM, diperjuangkn oleh orang-orang yg IKHLAS, dan dimenangkan oleh orang orang yang PEMBERANI.."

Suka Blog Ini..?

Kamis, 09 Juni 2011

Belajar Dari Sang Pewaris


by: Reza Putra
Apa yang anda ketahui tentang sang pewaris..? Simak dua kisah berikut ini..

........Abu Ubayd berlinangan air mata mencoba mengatakan sesuatu, tapi tidak bisa. Kondisi gurunya menurun drastis. Saat melihat wajah muridnya yang sedang diliputi kecemasan, Abu Ali berkata, “Abu Ubayd, ambillah harta bendaku yang kau anggap bermanfaat, lalu bagikan sisanya untuk orang-orang fakir. Kumpulkan semua karyaku. Aku serahkan semuanya padamu. Sungguh, semua yang ditakdirkan Allah bagiku, pasti akan terjadi.” Sesaat kemudian, Abu Ali diam, dan dengan diiringi lantunan Al-Quran dari Abu Ubayd, berlahan ia mulai memejamkan matanya.

........Sepenggal kisah dari Syaikh ar-Rais Abu Ali Sina atau Ibnu Sina mungkin menjadi pembuktian nyata dari kekuatan seorang pewaris. Hingga akhir hayatnya, ia telah menyerahkan segala hal berharga yang ia miliki di dunia, semuanya. Beberapa kitab berharga karyanya, seperti Al-Himah al-Masyiriqiyyah, al-Akhlak, at-Tadarruk, al-Ajraam as-Samawiyyah, al-Mi’ad Awdah ar-Ruh, an-Nayruziyyah, Salaman wa Absal, al-Mantiq wa al-Majisthi, serta dua karyanya paling fenomenal, as-Syifa dan al-Qanun fi at-Thibb yang telah menggemparkan khazanah keilmuan, khususnya filsafat dan kedokteran di seluruh belahan dunia.


Masih ada lagi..?

........Satu lagi tokoh yang mungkin anda tahu, Temujin atau lebih dikenal sebagai Jengis Kahn. Benarkah pemimpin legendaris ini termasuk pewaris? Secara lebih ekstrem, Michael Hart menempatkan Jengis Khan lebih unggul dibanding Alexender yang Agung, Napoleon Bonaparte, bahkan Hitler. Sederhana alasan Hart, karena pengaruh Jengis Kahn menyebar ke daerah yang lebih luas dibanding tokoh-tokoh lainnya. Dan yang lebih penting lagi, pengaruhnya berlangsung dalam jangka waktu yang lebih lama.

........Napoleon dan Hitler tak terkalahkan tatkala keduanya masih hidup, namun penaklukannya berjangka pendek. Alexender Agung, meski pasukannya tak terkalahkan, namun ia tak pernah menunjuk penggantinnya. Akibatnya, imperiumnya segera berantakkan sesudah kematiannya. Sekejam dan sebengis apapun Jengis Khan, faktanya ia telah mampu mengorganisasi daerah taklukannya yang sangat luas dengan begitu cermat dan rapi, hingga mampu membangun kerajaanya sampai mengakar ke anak dan cucunya.

........Dua contoh di atas rasanya cukup menjadi pelajaran bagi kita semua. Jika anda pernah membaca biografi keduanya, maka akan anda dapatkan sebuah kesimpulan logis, bahwa hanya orang-orang hebatlah yang mampu mewariskan hal-hal yang hebat pula. Intinya sederhana saja, jika kita ingin mencapai pencapaian yang hebat lantas mewariskannya, itu artinya kita harus mampu menempuh proses panjang yang tak kalah hebatnya.


Tidak percaya..?

.......Lihatlah Ibnu Sina, beliau sejak awal memang sudah cerdas, namun karena kecerdasan itulah ia menjadi incaran raja-raja Iran. Peperangan dan pertumpahan darah terjadi untuk memperebutkannya. Ia pernah difitnah oleh intrik-intrik politik yang menyakitkan, menjadi buronan, ditawan, serta dipenjara. Bahkan di hari tuannya, ia harus kehilangan Jasmine, istrinya yang puluhan tahun sudah menemaninnya. Sakit, lantaran kehilangan bukan karena meninggal, namun karena Jasmine diambil paksa oleh majikannya terdahulu. Meski demikian berat kisahnya, tak dipungkiri jika kitab-kitabnya telah menjadi warisan dunia.

........Begitu pula Jengis Khan. Masa lalu Temujin yang kelam turut serta membentuk mental dan karakternya, termasuk kesetiaan, kesabaran dan ketelatenan hingga ia menjadi pemimpin legendaris. Ia kehilangan ayah, pernah difitnah dan menjadi buron, bahkan terpaksa berperang dengan sahabatnya sendiri untuk bertahan hidup. Namun, dengan segala situasi itulah, ia berhasil membangun dan menyatukan bangsa pemburu bar-bar menjadi pasukan tempur yang menakutkan. Dan dari dirinyalah lahir generasi-generasi hebat termasuk tokoh lagenda, Kubilai Khan.


Jika demikian..?

........Dapat mewariskan hal berharga dan bermanfaat adalah impian setiap orang (termasuk saya dan anda), namun tak setiap orang pula bisa mewujudkannya. Setiap orang pasti memiliki pengaruh untuk orang lain, hanya saja seberapa kuat pengaruh itulah yang berbeda-beda. Secara psikologis, pengaruh berarti berubahnya perilaku, sikap, maupun perasaan dan keyakinan akibat perkataan atau perbuatan orang lain. Para pewaris itu, jelas mereka memiliki pengaruh yang luar biasa kuat untuk dunia. Lantas, yang menjadi pertanyaan kita adalah mengapa pengaruh mereka bisa begitu luar biasa..?

........Jika kita tinjau kembali kesimpulan sebelumnya, bahwa hanya orang luar biasa yang dapat mewariskan hal yang luar biasa, serta pencapaian yang hebat hanya akan diraih oleh orang-orang yang mampu menempuh proses yang hebat pula. Dari hal inilah kita belajar sebuah proses, bagaimana letihnya suatu perjuangan, menempuh penderitaan, bersabar terhadap segala kemungkinan, semata-mata demi meraih kompetensi yang kelak akan diakui, mampu mempengaruhi, dan menjadi rujukan serta kebermanfaatan bagi setiap orang.

.......Bahkan panutan terbaik kita sepanjang masa, Rasulullah saw pun mengalami proses teramat luar biasa, hingga akhirnya beliau wariskan kepada kita lewat sabdanya: "aku tinggalkan dua warisan, selama kedua-duanya kamu pegang teguh maka kamu tidak akan sesat selama-lamanya,yaitu Al-Qur`an dan Sunnah RasulNya..”. Itulah perintah Allah swt yang diwariskan lewat Rasulullah saw, warisan yang bahkan lebih berharga dari nyawa kita. Ya., Al-Quran dan Sunah yang insyAllah menjadi pedoman kita hingga ajal kita kelak.


Jadi..?

........Cukup sederhana pesan yang harus kita tangkap dari pembahasan ini, “ber-proses-lah dengan bijak dan sempurna, bersabarlah terhadap tekanan dari setiap keadaan, belajarlah dari segala hal dengan segenap kemampuan, dan jika kita merasa telah meraih pencapaian yang dicita-citakan, apapun itu, baik harta, benda, ataupun ilmu dan jika sekedar falsafah hidup maupun kearifan lokal semata, meski secuil semangat hidup, bahkan andai yang kita miliki itu hanya sebesar biji zaroh sekali pun.., WARISKANLAH..!!”


~Alhamdulillah, semoga bermanfaat~


Tidak ada komentar:

Posting Komentar