Ketika Khalifah
Umar bin Khatab melakukan perjalanan tidak resmi seorang diri, ia melihat
seorang ibu dan anak gadisnya tenagh memerah susu. Dalam jarak yang tidak
terlalu jauh, Khalifah Umar mendengar pembicaraan mereka. “Agar untungnya lebih
banyak, campur saja susu kambing ini dengan air”, kata ibunya.
“Bagaimana kita
melakukannya?, sedang Amirul Mukminin sudah mengluarkan peraturan yang melarang
kita berdagang secara tidak jujur”, jawab anak gadisnya. “Khalifah Umar
toh tidak mengetahui apa yang kita lakukan?” “Meskipun Khalifah Umar tidak
mengetahui, Allah pasti tahu”, kata gadis itu.
Karena terkesan
oleh keujuran gadisi itu, keesokan harinya Khalifah Umar bin Khatab menyuruh
pengawal istana untukmencari tahu tentang gadis itu. Begitu mengetahui tentang
gadis itu karena laporan pengawalnya, Khalifah Umar kemudian memanggil Ashim,
putranya.
“Nikahi gadis
yang jujur itu. Aku berharap, dari dia akan lahir orang besar yang mampu
memimpoin bangsa Arab ini”, kata Khalifah.
Beberapa bulan
kemudian, gadis pemerah susu itu resmi menjadi menantu Khalifah Umar bin
Khatab. Dari perkawinan itu lahir seorang anak perempuan, yang setelah dewasa
dinikahi oleh Abdul Aziz bin Marwan.
Dari pasangan itulah lahir seorang anak
laki-laki yang luar biasa bernama Umar bin Abdul Aziz, yang kelak dijuluki
sebagai Khalifah kelima yang terkenal sangat adil dan bijaksana.
Sumber :kisah-kisah tauladan, panutan untuk anak sholeh,
Kidh Hidayat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar