Kebanyakan orang
menyadari bahwa kata-kata memiliki kekuatan luar biasa. Edtor dan ahli agama
Tyron Edwards mengamati, “Perkataan bisa
lebih baik dan lebih buruk dibandingkan pikiran, perkataan mengekspresikan pikiran
dan menambahkan makna pada pikiran, perkataan memberi kekuatan pikiran untuk
berbuat baik atau buruk, perkataan mengawali pikiran pada perjalanan tanpa
akhir, duka, dan kehancuran..” Hanya saja, mengatakan hal tepat tidaklah cukup. Waktu juga sangat menentukan.
Kadang hal terbaik yang
dapat kita lakukan untuk orang lain adalah menahan lidah kita. Saat merasa
tergoda untuk memberikan nasihat yang tidak diinginkan, untuk pamer dan untuk
berkata, “Saya kan sudah bilang,”
atau untuk menunjukkan kesalahan seseorang, maka kebijakan terbaik adalah tidak
mengatakan apapun. Seperti nasihat seorang jurnalis Inggir pada abad ke Sembilan
belas, George Sala, yang mengatakan, “kita
harus berupaya tidak saja mengatakan sesuatu yang tepat di tempat yang tepat,
tapi lebih sulit lagi, membuat sesuatu yang tidak tepat tidak dikatakan pada
momen yang menggoda.”
Saat tiba waktu
berbicara, bagaimana cara terbaik Anda untuk menganjurkan orang lain
menggunakan perkataan
yang tepat di saat yang tepat.? Salah satunya adalah memikirkan
hal berikut : PEKA DENGAN WAKTU DAN TEMPAT
Konon, semasa salah satu
serangan perang besar terakhir Perang Dunia II, Jenderal Dwight Eisenhower
tengah berjalan di dekat sungai Rhine dan mendekati seorang prajurit AS yang
terlihat depresi.
“Bagaimana
keadaanmu, Nak?” tanyanya.
“Jenderal,”
sahut laki-laki muda itu, “Saya amat
gugup.”
“Wah,”
ujar Eisenhower, “Kalau begitu, kau dan
aku adalah pasangan yang serasi karena saya pun gugup. Mungkin kalau kita terus
berjalan beriringan, kita akan saling melengkapi.”
Kunci awal mengatakan
hal tepat di saat yang tepat adalah memperhatikan keadaan. Hal itu adalah salah
satu rahasia keberhasilan komunikasi untuk audiens besar, tetapi juga sama
pentingnya untuk digunakan ketika berbicara empat mata dengan seseorang. Hal
ini seperti dicontohkan Jenderal Eisenhower yang mencoba memberi nasihat kepada
seorang prajurit tanpa menyakiti hatinya, bahkan jenderung membesarkan hatinya.
Jika Anda dapat belajar
peka dengan keadaan Anda, berarti Anda telah memenangkan setengah pertempuran
dalam mengatakan
hal tepat di saat tepat. Lantas,
seberapa pentingkah mengatakan
hal tepat di saat tepat.?
- >Perkataan tidak tepat yang diucapkan
pada saat tidak tepat mengecewakan saya.
- >Perkataan tidak tepat yang diucapkan
pada saat tepat membuat saya frustasi.
- >Perkataan tepat yang diucapkan pada saat
tidak tepat membingungkan saya.
- >Perkataan
tepat yang diucapkan pada saat tepat
membesarkan
hati saya.
Nah, tidakkah Anda
merasa begitu juga? Perkataan
yang tepat di saat yang tepat seperti
layaknya angin sejuk yang membesarkan hati saya..
sumber : Les Parrott, Ph.D. (& John C.
Maxwell_25 Ways to Win With People)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar