Frequency count dan Duration
records adalah salah satu metode formal observasi dimana
observer sudah menentukan indikator perilaku yang akan di observasi dari subjek
dalam suatu tabel. Frequency count dan Duration records merupakan metode dengan
pencatatan tertutup yang banyak
digunakan untuk menentukan bestline dalam modifikasi perilaku seperti contohnya
dalam kasus ADHD. Metode ini memiliki derajat
selektivitas yang tinggi karena perilaku yang diamati sudah sangat
selektif, juga memiliki derajat
inferensi yang tinggi karena observer fokus pada kategori perilaku sehingga
mampu menentukan kesimpulan di awal.
Untuk
memulai observasi dengan metode ini, terlebih dahulu observer harus menentukan
indikator perilaku yang didapat melalui sumber-sumber baik berupa buku, jurnal,
artikel ilmiah, maupun literatur-literatur lain sebagai dasar teori. Setelah
itu, observer menjadikan satu seluruh indikator tersebut dalam satu tabel indikator dan menambahkan tabel frekuensi di sampingnya. Pada saat
observasi berlangsung, observer tinggal memberikan tanda berupa tulus / tally (garis) pada tabel
frekuensi setiap kali perilaku yang tercantum dalam tabel indikator muncul dari
subjek. Dalam duration record, observer juga menambahkan kolom durasi waktu (misal : 5 menit pertama, kedua, ketiga, dst)
pada tabel frekuensi. Alasan dipilihnya metode ini adalah karena mudah dan
simple, serta focus pada perilaku yang diinginkan terjadi.
Keuntungan metode Frequency count dan Duration records
adalah sederhana, simple, dan mudah untuk dilakukan, serta memuat data
kuantitatif. Selain itu, metode ini tidak menguras energi karena observer cukup
mencantumkan tulus pada tabel yang sudah disediakan. Gabungan antara Frequency
count dan Duration records memungkinkan observer mengetahui dalam durasi tertentu berapa frekuensi
perilaku yang terjadi, atau seberapa banyak perilaku terjadi dalam rentang
waktu tertentu. Kelemahan metode
Frequency count dan Duration records adalah pada metode pencatatan tertutup
dimana observer tidak mengetahui konteks perilaku secara detail dan lengkap.
Observer tidak memiliki data kasar sebagaimana Speciment records dan hanya
mengetahui perilakunya saja tanpa mengetahui alasan terjadinya perilaku
tersebut.
sumber : Laporan Makul Observasi 3_Muh. Reza Putra_Fk. Psikologi UMS_2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar