"Bismillahiraahmanirrahim.., Perjuangan itu dirintis oleh orang-orang yg ALIM, diperjuangkn oleh orang-orang yg IKHLAS, dan dimenangkan oleh orang orang yang PEMBERANI.."

Suka Blog Ini..?

Minggu, 25 Desember 2011

Buah Lezat dari Sifat Amanah



Dikisahkan Masjid Jami’ At Taubah adalah masjid yang penuh keberkahan, di dalamnya ada ketenangan dan keindahan. Masjid tersebut berada di Damaskus.

Pada saat itu di masjid ada seorang syaikh pendidik yang alim dan mengamalkan ilmunya, dia berada di situ sudah tujuh puluh tahun, namanya Syaikh Salim Al Masuthi. Dia sangat fakir sehingga menjadi contoh kafakirannya dalam menahan diri dari meminta-minta, demi kemuliaan jiwanya.

Saat itu, juga ada seorang pemuda yang menempati sebuah kamar di dalam masjid. Sudah dua hari pemuda itu tidak menemukan makanan. Dia ridak memiliki sepeser uang pun atau sesuatu yang dapat dijual untuk dibelikan makanan.

Pada hari ketiga, pemuda itu merasa sudah tidak bisa menahan rasa laparnya, lalu ia berfikir tentang apa yang harus dilakukannya. Menurutnya, saat ini dalam keadaan terpaksa tidak masalah untuk memakan bangkai atau mencuri sekedar untuk menegakkan tulang punggungnya. Itulah pendapatnya dalam situasi seperti itu.

Masjid Jami’At Taubah, atapnya menyambung dengan atap beberapa rumah yang ada di sampingnya, sehingga akan mudah bila seseorang ke rumah sebelahnya sampai ke rumah paling ujung dengan cara berjalan di atas atap rumah-rumah.

Pemuda itu kemudian naik ke atap masjid, kemudian berjalan di atap ke rumah sebelah. Di bawah, dilihatnya banyak wanita, maka dia memalingkan mukanya dan menjauh dari rumah itu. Lalu dilihatnya rumah yang sebelah lagi. Keadaannya sepi dan dua mencium bau masakan yang berasal dari rumah itu, Rasa laparnya kembali menggeliat membuat perutnya semakin melilit.

Pemuda itu kemudian turun dengan cepat masuk ke dapur, lalu mengangkat tutup panci yang ada di situ. Dilihatnya sebuah terong besar yang telah dimasak. Karena rasa laparnya, tak memperdulikan panas terong itu diambilnya.

Ketika pemuda itu menggigit terong di tangannya, kesadarannya seketika muncul dan dia berkata dalam hati, ”Audzubullah.!! Aku adalah penuntut ilmu dan tinggal di masjid. Pantaskah aku masuk ke rumah orang dan mencuri?”

Pemuda itu merasa bahwa apa yang dilakukan adalah sebuah kesalah besar, dia menyesal dan beristighfar kepada Allah, kemudian mengembalikan terong itu ke tempatnya semula. Akhirnya pemuda itu kembali dan masuk ke dalam masjid, duduk dan mendengarkan Syaikh Salim yang saat itu sedang mengajar. Karena terlalu lapar, hampir dia tidak bisa memahaami aoa yang dia dengar.

Setelah Syaikh Salim mengakhiri pengajarannya, dan semua murid sudah bubar, datanglah seorang perempuan yang menutup tubuhnya dengan hijab (berkerudung dan bercadar). Perempuan itu kemudian berbicara dengan Syaikh Salim.

Pemuda itu tak dapat mendengar apa yang mereka bicarakan karena jaraknya cukup jauh. Syaikh Slaim tiba-tiba melihat sekeliling, karena tidak ada orang kecuali pemuda itu, maka dipanggilah pemuda tersebut. Mendekatlah pemuda itu.

”Apakah kamu sudah menikah?” tanya Syaikh ketika pemuda itu sudah di dekatnya.

”Belum,” awab pemuda itu.

”Apakah kamu ingin menikah?” tanya Syaikh lagi.

Pemuda itu hanya terdiam bingung. Kemudain Syaikh Salim mengulang pertanyaannya lagi.

”Ya Syaikh,” awab pemuda itu kemudian. ” Tapi untuk membeli roti saja aku tak punya uang, bagaimana aku akan menikah?”

”Wanita ini mengatakan, bahwa suaminya telah meninggal,” kata Syaikh Salim sambil menunjuk seorang wanita di sampingnya. ”Di kota ini, dia adalah orang asing. Di sini, bahkan di dunia ini dia tidak mempunyai siapa-siapa lagi, kecuali seorang paman yang sudah tua dan miskin,” Syaikh mengarahkan pandangannya kepada seorang lelaki tua yang duduk di pojok masjid.

”Ya,” jawab pemuda itu.

”Apakah engkau menerima pemuda ini sebagai suamimu?” tanya Syaih kepada wanita itu.

"Ya, aku bersedia menerimanya," jawab wanitaa tersebut.

Syaikh Salim kemudian memanggil paman wanita itu yang duduk di pojok majid dan mencari dua orang saksi. Kemudia dilangsungkan akad nikah dan membayarkan mahar untuk muridnya itu.

”Peganglah tangan istrimu,” kata Syaikh Salim.

Pemuda itu kemudian menggandeng tangan istrinya, dan wanita itu lalu mangajak pulang ke rumahnya. Setelah keduanya masuk ke dalam ruamah, istrinya membuka kain yang menutupi wajahnya. Tampaklah seraut paras cantik jelita dan masih muda.

Karena terbuai oleh wajah cantiksang istri yang baru dinikahinya, pemuda itu tak sadar jika rumah itu adalah rumah yang semalam dimasukinya.

”Kau ingin makan?” tanya istrinya.

”Ya”

Perempuan itu kemudian membuka tutup panci dapurnya. Ketika melihat terong dalam panci itu, terlihat ada bekas gigitan. Ia berkata:

”Heran, siapa yang masuk ke dapur dan menggigit terong ini?” katanya terheran-heran.

Pemuda itu terkejut melihat semua itu, dia kemudian menangis dan menceritakan kejadiannya.

”Ini adalah buah dari sifat amanah,” kata istrinya kemudian. ”Kau jaga kehormatanmu dan kau tinggalkan barang yang haram itu, lalu Allah berikan kepadamu rumah ini berikut pemilik-pemiliknya dalam keadaan halal. Maka benarlah, barang siapa yang meninggalkan sesuatu dengan ikhlas karena Allah, maka Allah akan ganti dengan sesuatu yang lebih baik dari itu.”


Sumber : 30 Dongeng sebelum tidur untuk anak muslim 04, Kidh Hidayat


3 komentar:

  1. Oke ceritanya, in syaa Allah cerita ini pun akan saya tulis dan merupakan refaransi untuk blog saya basrenblog.blogspot.com

    BalasHapus