Dalam Kamus Psikologi (J.P.Chaplin) menyebutkan bahwa aktualisasi diri atau self actualization adalah kecenderungan seseorang untuk mengembangkan bakat, kecerdasan, ketangkasan dan kapasitasnya sendiri. Menurut Psikolog Humanistik, Abraham Maslow, orang-orang yang mengaktualisasikan diri adalah mereka yang sehat secara psikologis, mereka yang telah menjalani hiereki kebutuhannya, serta mereka yang menjunjung tinggi nilai-nilai B (being / kehidupan).
Nilai-nilai B seperti “kesederhanaan”, “keadilan”, “keunikan”, “kajujuran”, “kemandirian”, “kebaikan”, “totalitas”, dan sebagainya. Nilai-nilai inilah yang memotivasi dan menjadi alasan golongan ini untuk menjadi manusia yang seutuhnya. Beberapa ciri atau kartakteristik orang-orang yang sudah mengaktualisasikan diri menurut Abraham Maslow (dalam Jess Feist/Gregory J. Feist) adalah :
>Semua orang yang mengaktualisasikan diri merupakan orang-orang yang kreatif. Tidak semua orang yang mengaktuaalisasikan diri kreatif dalam bidang seni, tetapi semuanya kratif dalam bidangnya masing-masing.
>Semua orang yang mengaktualisasikan diri memiliki nilai-nilai demokratis. Mereka bisa ramah dan perhatian dengan orang lain tanpa memandang kelas sosial, warna kulit, usia, ataupun jenis kelamin, dan bahkan mereka nampaknya tidak terlalu sadar akan adanya perbedaan yang dangkal di antara orang-orang.
>Mereka menghargai dan rendah hati terhadap orang-orang. Akan tetapi, mereka tidak menerima secara pasif tingkah laku jahat dari orang lain, melainkan mereka berperang dengan orang-orang jahat dan juga tingkah laku jahat.
>Mereka menikmati melakukan suatu hal karena hal itu sendiri, bukan karena hal tersebut merupakan cara untuk mencapai tujuan lain. Mereka mempunyai kemampuan yang tidak biasa dalam membedakan keduanya.
>Orang-orang yang mengaktualisasikan diri mempunyai sikap menyayangi orang lain.
>Orang-orang yang mengaktualisasikan diri sering kali disalahartikan dan kadang kala tidak disukai orang lain. Di sisi lain, banyak di antara orang-orang yang mengaktualisasikan diri yang sangat dicintai dan mempunyai banyak pengagum dan pengikut, terutama jika mereka memberi kontribusi penting bagi usaha atau bidang pekerjaan mereka.
>Orang-orang yang mengaktualisasikan diri merupakan orang-orang yang mandiri dan bergantung pada diri mereka sendiri untuk bertumbuh. Tidak ada orang yang dilahirkan mandiri, untuk itulah tidak ada orang yang sepenuhnya tidak bergantung pada orang lain. Kebebasan hanya dapat diperolah melalui hubungan yang baik dengan orang lain.
>Orang-orang yang mengaktualisasikan diri adalah orang-orang yang memusatkan perhatiannya pada tugas dan peduli pada masalah-masalah yang terjadi di luar diri mereka. Ketertarikan ini memungkinkan orang-orang yang mengaktualisasikan diri untuk mengembangkan sebuah misi dalam hidupnya, sebuah tujuan hidup yang melebihi kepentingan diri mereka sendiri.
>Mereka tidak berpura-pura dan tidak takut ataupun malu untuk mengekspresikan kegembiraan, kekaguman, kegairahan, kesedihan, kemarahan, atau emosi-smosi kuat lainnya.
>Orang-orang yang mengaktualisasikan diri dapat menerima diri mereka apa adanya. Mereka dapat menerima kekurangan orang lain dan tidak merasa terancam oleh kelebihan orang lain.
Jadi, berdasarkan ciri-ciri di atas, adakah yang sudah menjadi karakteristik dalam diri anda? Untuk mencapai aktualisasi diri memang membutuhkan proses yang teramat panjang serta pencarian jati diri yang berliku, namun dengan proses-proses itulah kita bisa belajar bagaimana menjadi manusia yang seutuhnya, yaitu menjadi manusia yang bisa bermanfaat untuk orang banyak dengan segala potensi yang kita miliki. Semoga bermanfaat..!!
sumber : Teori Kepribadian / Theories of Personality (Jess Feist, Gregory J. Feist), Tugas Psi.Kepribadian 2 (reza putra, abdussalam, ihsan, diana)