"Bismillahiraahmanirrahim.., Perjuangan itu dirintis oleh orang-orang yg ALIM, diperjuangkn oleh orang-orang yg IKHLAS, dan dimenangkan oleh orang orang yang PEMBERANI.."

Suka Blog Ini..?

Jumat, 07 Oktober 2011

Novel-Fiksi-Ilmiah : The Curious Case of Benjamin Button


The Curious Case of Benjamin Button (agar mudah selanjutnya saya singkat : TC2OB2) adalah judul buku ke-4 dari terbitan ‘bukukatta’ yang pernah saya beli (setelah Sekigahara, Edogawa Rampo, dan Seven Samurai). TC2OB2 merupakan salah satu novel kecil besutan F. Scott Fitzgerald yang pernah diangkat ke layar lebar dengan bintangnya Brad Pitt dan Kate Blanchett. Jujur, awal membacanya saya sempat bingung karena cerita ini dibuka dengan alur yang luar biasa aneh. Namun semakin dalam saya baca, keanehan itu semakin dapat saya pahami.


-Ini salah satu scane filmnya-

Novel ini berkisah tentang seorang bernama Benjamin Button yang mengalami pertumbuhan abnormal. Jika kodratnya, manusia mengalami pertumbuhan dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa, dan akhirnya tua, namun tidak dengan Benjamin. Dia mengalami yang sebaliknya. Aneh bukan..? Novel ini termasuk novel dengan genre fiksi ilmiah. Hanya saja, ke-ilmiah-an dari cerita ini dari segi apapun memang tidak akan pernah dan tidak akan bisa teruji kebenarannya, dan sedikitpun tidak akan mampu untuk dilogika. Yups.., mungkin karena ide ‘gila’ dan imajinatif sang penulis inilah yang menjadikan TC2OB2 sangat menarik untuk selalu disimak. Bagaimanakah kisahnya..? Berikut sedikit sinopsisnya..!!


by: RezaPutra

Tahun 1860, Nyonya Roger Button, istri seorang presdir perusahaan perangkat lunak terkemuka di kota Baltimore melahirkan anak pertamanya. Hanya saja, kelahiran ini adalah satu-satunya peristiwa yang Roger Button pikir akan menjadi aibnya seumur hidup. Berharap istrinya melahirkan bayi yang imut dan lucu, namun harapan itu pupus karena yang dilahirkan istrinya adalah seorang anak yang penuh uban dan jenggot, tampak sekitar usia 70 tahun dan dengan suara paraunya bayi itu sudah bisa berkata “kau ayahku?” kepada Roger Button. Sungguh memuakkan bagi sang Presdir.

Anak itulah Benjamin Button. Selama lebih dari 15 tahun, ia harus selalu menyemir coklat rambutnya, hanya agar bisa bermain dan bergaul normal dengan anak seusianya. Di usianya yang ke 18 tahun, meski terlihat seperti seorang yang berusia 50 tahun, ia menyamar muda dan berhasil lulus test masuk menjadi mahasiswa di Yale College. Namun tak lama kemudian, ia dikeluarkan dari sekolah karena ‘Tua’nya terbongkar.

Di usianya yang ke 20 tahun, Benjamin mulai dipromosikan oleh ayahnya, Roger Button, dan diajak ke pesta-pesta dansa untuk dikenalkan kepada kolega-kolega sang ayah. Kala itu Benjamin dan ayahnya yang berusia 50 tahun terlihat hampir seumuran. Hingga di suatu pesta dansa, Benjamin akhirnya menemukan seorang gadis muda yang juga jatuh hati padanya, Hildegrade Moncrief. Mereka memutuskan menikah, dan pernikahan ini tentu menjadi berita besar di Baltimore. Bagaimana mungkin wanita tercantik di Baltimore memutuskan untuk menikahi pria tua? Namun, segala tekanan itu tak membuat Hildegrade berubah pikiran.

Dua puluh tahun setelah pernikahannya, Benjamin telah melalui peristiwa-peristiwa besar, termasuk petualangan dan keberhasilannya menjadi Letkol di perang Spanyol-Amerika tahun 1898. Ia datang kembali setelah peperangan, menemui Hildegrade. Hanya saja, Hildegrade saat itu hanyalah wanita berumur 40 tahun yang semakin lama semakin pucat, sedang dia semakin bugar saja. Terasa tidak cocok. Benjamin memutuskan untuk berkaca, melihat tubuhnya. Dan betapa terkejutnya dia, karena sekarang dia terlihat seperti orang berusia 30 tahun-an. Tak dipungkiri lagi, akhirnya ia rasakan pertumbuhan itu terus terjadi. Ya.., dia semakin tumbuh muda setiap harinya.

Benjamin Button mewariskan perusahannya kepada Roscoe Button, anaknya dengan Hildegrade, 10 tahun kemudian. Di saat yang sama, Benjamin kala itu yang seperti berusia 20 tahun memutuskan untuk mendaftar sebagai mahasiswa di Yale College. Ia berhasil, dan bahkan terpilih sebagai skuat inti tim sepakbola kampusnya sebagai pemain paling gemilang. Sayangnya, beberapa tahun kemudian dia dikeluarkan dari tim karena dianggap berat badannya turun drastis sehingga tubuhnya semakin kecil dan ringan.

Di penghujung masa dewasanya, Benjamin Button akhirnya sadar bahwa fisik dan mentalnya, pikiran dan perilakunya, ternyata semakin lama semakin tumbuh, tumbuh, dan terus tumbuh. Semakin muda usianya, semakin kecil fisiknya, semakin ringan tubuhnya, dan jiwa-mentalnya pun semakin labil saja. Lantas, apa yang akan ia lakukan..?? Sampai kapankah Benjamin akan terus Tumbuh Muda..??


Mau tahu kelanjutannya..?? So, baca novelnya dan aktifkan imajinasi anda, karena di sini imajinasi itu akan ditantang dengan petualangan luar biasa..!!

Selamat membaca..!!! ^_^


Tidak ada komentar:

Posting Komentar