Sejarah menunjukkan
bahwah khalifah islamiyah pernah berjaya dahulu dan telah menguasai dunia,
kemudian semangat umat Islam semakin berkurang beriringan dengan merosotnya
peranan khilafah sebagai hasil pihak musush berhasil melancarkan gazwul fikri (perang
pemikiran).
Marhalah (tahap/fase)
ghazwul fikri terdiri dari tiga fase yaitu fase
sebelum jatuhnya khilafah, semasa jatuhnya khilafah dan setelah jatuhnya
khilafah. Fase sebelum jatuhnya khilafah dengan berbagai aktivitas seperti
orientalis, kristenisasi, dan memutuskan hubungan negeri-negeri dengan
khilafah. Manakala pada fase jatuhnya khilafah aktivitas ghazwul fkri
adalah memisahkan agama dengan negara, menyebarkan fitnah nasionalisme,
menjatuhkan khilafah dan terakhir adalah fase sesudah jatuhnya khilafah musuh
islam melakukan beberapa serangan misalnya perubahan di dalam politik,
masyarakat dan akhlak.
Diantara pelaku ghazwul
fikri ini adalah orientalist,
misionarist, atheis, kaumiyah dan barat.
Kerusakan yang didapati diawali dengan sekuler di bidang pengajaran,
penerangan, perundang-undangan, menegakkan nasionalisme dan pembebasan wanita.
Adapun fase-fase terjadinya Ghozwul Fikr di dunia ini adalah sebagai berikut :
1.
Fase sebelum jatuhnya khilafah
Khilafah islamiyah
merupakan kerajaan islam di dunia yang mencakupi negara-negara islam.
Khilafah islamiyah selama berabad-abad telah menguasai dunia dan menjadi
ustaziatu alam. Pihak kafir dengan kekuatan barat (kristian) dan kekuatan
Timur (Majusi) di bawah kekuasaan islam dan islam telah menyebar keseluruh
dunia termasuk ke negeri cina. Kejayaan ini kemudian hancur secara
bertahap yang kemudian berakhir pada tahun 1924 di bawah khilafah
usmaniyah.
Kejayaan ini hancur
disebabkan pihak luar yang menyerang melalui ghazwul fikri sehingga kekuatan
dalam melemah dan kemudian jatuh dan hilang dari permukaan bumi. Cara
yang mereka lakukan untuk menghacurkan islam adalah ghazwul fikri sebagai
alternatif dari kekalahan mereka melalui ghazwul askari/fisik (perang
senjata). Di antara usaha ini adalah secara sistematik dan dirancang
dengan baik meraka belajar islam, ketimuran dan kemudian mereka dikenal dengan
orientalist.
Orientalist ini
senantiasa menjelekkan islam dengan menggunakan islam sebagai dalil.
Selain itu usaha kristenisasi digalakkan sehingga mereka yang sudah tidak
percaya islam akan berpindah agama, orang islam yang miskin, orang islam yang
lemah ilmu dan akidah dan sebagainya. Usaha yang cukup berhasil dilakukan
oleh pihak musuh pada fase sebelum kejatuhan khilafah islamiyah adalah
memutuskan negeri-negeri dengan khilafah, sehingga ashobiyah yang ditimbulkan
menjadi isu utama pertembungan di antara negara-negara islam.
Dari pertembungan ini
semakin lemah khilafah islamiyah dan kemudian satu persatu negara islam di
bawah khilafh islamiyah telah keluar dari kekehilafahan dan membentuk negara
masing-masing. Penjajahan oleh pihak kafir pun dimulai beriringan dengan
kejatuhan khilafh islamiyah. Sejarah membuktikan hampir semua negara
islam dijajah oleh pihak kafir.
2.
Fase semasa jatuhnya khilafah
Pada saat jatuhnya
khilafah islamiyah diperlancar dengan cara rnenyebarkan faham nasionalisme
kepada setiap negara islam. Kekauman, kesukuan, kebangsaan dimunculkan secara
hebat sehinggan muncul kepentingan-kepentingan yang bersifat ashobiyah. Usaha
menghilangkan peranan khilafah islamiyah diperlancar dengan memisahkan agama
dan kerajaan. Kepercayaan semakin berkurang terhadap peranan khilafah dan juga
peranan khilafah tidak lagi kuat bahkan pemberontakan pun mulai terjadi sebagai
warna perjajalan sejarah khilafh islamiyah.
Sejarah khilafah
islamiyah di sertau juga adanya pertembungan yang menghasilkan berbagai
puak dan memisahkan diri dari khilafah islam dan banyak nama-nama yang muncul
sebagai saingan saingan khilafah islamiyah yang sedang berjalan, namun demikian
keadaan yang tidak terkendali berlaku pada saat menjelang jatuhnya khilafah
islamiyah. Keadaan menjelang jatuhnya khilafah islamiyah secara keseluruhan
adalah muncul nasionalisme negara di setiap negara islam, munculnya perpisahan
dari agama dari kerajaan, terjadinya huruhara di beberapa tempat dan yang tidak
kalah pentingnya adalah usahan pihak kafir yang memperlancar kejatuhan khilafah
islamiyah ini.
3.
Fase setelah jatuhnya khilafah
Pihak musuh islam tidak
berhenti usahanya setelah jatuhnya khilafah islamiyah tetapi ia tetap
memperlancar dan menggiatkan usahanya untuk menjauhkan umat islam dari
agamanya. Usaha-usaha ini beriringan dengan penjajahan-penjajahna
terhadap negara islam. Di antara usaha mereka adalah adalah menjadikan
urusan dunia sebagai sesuatu yang berasingan dengan urusan akhirat.
Beberapa aktivitas
mereka adalah bertujuan untuk menjadikan sekuler di bidang pengajaran,
penerangan, perundang-undangan. Selain itu mereka berushan menegakkan
nasionalisme dan melakukan pembebasan wanita. Usaha ini masih sangat dirasakan
hingga saat ini, contoh Turki yang mengamalkan nasionalisme di bawah Kamal
Attaturk. tetap disokong oleh pengikutnya hingga saat inii dan mereka setia dan
bersedia mati-matian mempertahnkan sekuler dan faham nasionalisme
walaupun terbukti tidak dapat membawa bangsa Turki ke depan bahkan masih selalu
tertinggal.
Pembebasan wanita
merupakan ancaman yang sangat besar terhadap kehidupan keluarga, masyarakat dan
negara bahkan melaui pembebasan wanita semakin menjatuhkan kualitas umat islam
misalnya munculnya kerusakan akhlak dan kehancuran masyarakat. Cara-cara
yang dilakukan oleh pihak musuh islam tidaklah kentara tetapi mereka senantiasa
membawanya dengan hiasan yang menarik hati dan dapat merangsang mereka
mengikutinya.
Keadaan yang juga menjadikan kehancuran islam dan semakin tidak percaya terhadap kehebatan islam adalah dengan menggantikan nilai islam di dalam pelaksanaan undang-undang, pendidikan dan kehiduapan dengan ditukar oleh nilai jahiliyah dari Barat.
Keadaan yang juga menjadikan kehancuran islam dan semakin tidak percaya terhadap kehebatan islam adalah dengan menggantikan nilai islam di dalam pelaksanaan undang-undang, pendidikan dan kehiduapan dengan ditukar oleh nilai jahiliyah dari Barat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar