Telah banyak kita
jumpai kajian-kajian adanya konspirasi
di dunia ini yang di dalangi oleh para Satanis,
Yahudi, Illumintai, Kabalah atau Freemasonry. Namun, masih banyak juga kita dapati orang2
yang tidak percaya akan temuan2 ini, meskipun sudah didukung dengan bukti
& teori ilmiah, dan berdasarkan penelitian ilmiah pula. Lantas, apa saja
yang menjadi penyebab mengapa orang2 ini menolak bahkan menentang
kebenaran tentang ini.?? Mungkin jawaban yang paling mendekati adalah beberapa
hal berikut :
1 1) Sisi psikologis,
bahwa info2 ini memang sulit untuk dicerna. Dengan demikian otak
akan memaksa orang untuk memprogram ulang sesuatu yang sudah tertanam
bertahun-tahun di paradigmanya. Karena hal ini butuh mentalitas atau energi
yang sangat besar , maka cara terbaik
adalah dengan menolak info tersebut.
2 2)
Ego,
akan melawan & mereka (orang2 yang tidak percaya ini) merasa
bahwa kata-kata mereka sendiri jauh lebih bisa dipercaya dari informasi ini.
mereka tidak terima ada pihak yang mendapat kebenaran sebelum mereka. Karena
itulah mereka menyangkalnya.
3 3)
Zona
nyaman, orang2 ini sudah terlanjur hidup nyaman
dengan caranya (yang cepat) hingga segan untuk mengubah cara hidupnya tersebut.
Mereka cenderung mengabaikan atau tak peduli dengan apa yang terjadi dengan
dunia, terlalu fokus dengan kepentingannya sendiri.
4 4)
Propoganda,
mereka tidak siap lepas dari propaganda karena sudah tergantung dengan sistem
propaganda tersebut. Mereka seakan menjadi kaku, sehingga cenderung berjuang
untuk melindungi sistem tersebut.
5 5) Sistem,
mreka percaya bahwa suara dari sistem telah menjadi penentu utama dari
kenyataan,. Nah, apakah suara sistem itu ?
Yaitu MEDIA dan Televisi (TV)
di rumah2 mereka.
Maka, solusinya adalah
: kita semua harus menyadari & mengetahui bahwa tubuh kita ini adalah kumpulan energi yang sangat bisa terpengaruh
oleh energi sekitar, tapi kita pun juga sangat bisa untuk mempengaruhi energi sekitar.
Cara kerjanya adalah : saat kita mengeluarkan
energi positif dan melepaskannya pada getaran tinggi, maka energi ini akan
bergabung dengan energi luar dari jenis yg sama, “yang artinya kita akan mendapatkan umpan balik berupa energi positif pula”
(juga berarti kita tetap berada di zona positif/aman).
Contohnya adalah : saat
kita memasuki masjid yang penuh dengan energi positif dan spiritual, maka yang
akan kita dapatkan adalah energi spiritual & positif pula (seperti
ketenangan, rasa aman, syukur, ikhlas, dan nikmat). Dan ini pun akhirnya menjawab
pertanyaan mengapa masjid dibangun dengan
pilar segi depalan dan kubah. Karena struktur inilah yang paling efektif
untuk penyaluran energi (termasuk pada gereja, piramid, gedung bertingkat, dan
lain-lain). Tapi, apakah yg menentukan
jenis energi seperti apa yang akan disalurkan? Maka jawaban yang paling
tepat yakni jenis kegiatan manusia yang
bertempat di bangunan tersebut.
Kita juga patut tahu
bahwa sesungguhnya saat ini tengah terjadi pertempuran energi (antara energi
positif dan negative) yang juga berkaitan dengan arsitektur bangunan. Di bumi,
terdapat lokasi-lokasi yang disebut
sebagai “Vortex Point”. Freemasonry adalah salah satu yang berhasil membangun
sesuatu di Vortex Point ini. Mereka meyakini bahwa Dajjal tdk bisa datang ke
dunia samapi semua energi di seluruh dunia berada pada tahap tertentu. Untuk itulah
mereka mendirikan banyak bangunan2 tinggi & besar dengan
praktik-praktik negative (maksiat, bidah, syirik, dosa, dll) di dalamnya. Tentu
hal ini dengan tujuan untuk melawan Masjid, Gereja, dan Sinagog yang memiliki
energi positif. Termasuk di dalamnya adalah tugu-tugu atau menara yang ada di
seluruh dunia. Wallahu’alam bi shawab..
sumber : muh reza putra _ review video Revolusi Perdamaian eps.23-24
Tidak ada komentar:
Posting Komentar