"Bismillahiraahmanirrahim.., Perjuangan itu dirintis oleh orang-orang yg ALIM, diperjuangkn oleh orang-orang yg IKHLAS, dan dimenangkan oleh orang orang yang PEMBERANI.."

Suka Blog Ini..?

Sabtu, 28 Juni 2014

(Sekedar Tambahan Untuk) Materi Kultum



Assalamu’laikum, yoosh bertemu lagi sodara..!! Oia, sebelumnya saya mau ucapkan syukur Alhamdulillah karena telah dipertemukan kembali dengan bulan Ramadhan tercinta dan penuh berkah ini. Nah eperti kita ketahui, di bulan mulia ini sudah menjadi tradisi jika tiap ba’da subuh & isyak (sebelum taraweh) selalu diisi dg kultum (kuliah tujuh menit) terlebih dahulu. Berdasar hal tersebut, postingan kali ini saya akan share beberapa “kisah-kisah” yg insyaAllah bisa menjadi tambahan bagi materi kultum Anda semua. Ibarat bumbu masak, semoga share saya kali ini bisa menambah cita rasa & kelezatan dari materi kultum/ceramah yg sudah Anda siapkan. Oke demikian, yang dapat jatah kultum di masjid semangat yaaa..!!! ^^














Kamis, 26 Juni 2014

Balasan Kezaliman Datang Dari Jalan Yang Tak Biasa




Oleh Zulfi Akmal..


Azab yang diturunkan Allah kepada orang zalim menurut kebiasaan datangnya dari jalan yang tidak biasa dan dengan cara yang tidak pernah dikira-kira dan tidak pernah terlintas di hati mereka.

Siapa yang mengira kalau Namrud akan dibinasakan Allah dengan lalat yang masuk ke telinganya?

Tidak pernah terbertik di hati Fir'aun kalau ia akan ditenggelamkan di laut Merah.

Tidak pernah terbayangkan oleh Qarun kalau bumi akan menelannya bersama harta kekayaan yang ia banggakan.

Adakah terlintas dalam pikiran Abu Jahal kalau kepalanya akan dipotong oleh Abdullah bin Mas'ud dan tubuhnya dilemparkan ke dalam sumur Badar?

Abu Lahab tidak mengira kalau tubuhnya akan membusuk sampai anaknya pun tidak sanggup menguburkan mayatnya.

Hajjaj bin Yusuf ats Tsaqafy mati karena ketakutan terus dihantui oleh bayangan Sa'id bin Jubair yang telah ia sembelih.


(فأتاهم الله من حيث لم يحتسبوا)

"....maka Allah mendatangkan kepada mereka hukuman dari arah yang tidak mereka sangka-sangka.." (Al Hasyr: 2)
(وأتاهم العذاب من حيث لا يشعرون) 


"..dan datanglah azab itu kepada mereka mereka dari tempat yang tidak mereka sadari". (An Nahl: 26)

Bagi pendukung kezaliman juga begitu....

Kemaren lusa ba'da shalat subuh saya melihat pendukung Fir'aun yang baru naik tahta memajang fotonya yang digandengkan dengan foto singa lagi menganga sambil cengar cengir bahagia.

Ba'da magribnya saya lihat dia bersama seluruh karyawan mini marketnya tertunduk lesu menahan geram karena sebagian isi tokonya sudah disapu pakai traktor oleh anjing-anjing suruhan orang yang dia banggakan tadi pagi.

Beberapa minggu yang lalu pemilik kebun bunga yang jualan bunga hidup meneriakkan yel-yel dukungan terhadap Fir'aun yang baru karena ada iring-iringan tentara yang lewat di jalan.

Ba'da shalat magrib juga kemaren lusa kebunnya hancur dibuldoser oleh suruhan Fir'aun yang ia banggakan itu. Mulutnya berubah mengeluarkan sumpah serapah terhadap orang yang ia eluk-elukkan sebelumnya. Begitu cepatnya Allah merubah keadaan.

Mau saya ucapin selamat, tapi takut kalau tamparannya melayang ke wajah saya. Hahaha.....

Itulah sepotong cerita terkini dari bumi kudeta, bumi seribu penjara.

Pelajaran :

Kalau tidak sanggup melawan kezaliman jangan sampai bersimpati memberikan dukungan.

Bila tersenyum melihat kezaliman siap-siaplah suatu saat nanti kezaliman itu mengenai anda sendiri.

Bila ketawa bersama kezaliman, suatu hari nanti pasti menangis merasakan akibatnya. Di dunia, apalagi di akhirat.







Selasa, 17 Juni 2014

Ramadhan, Aku Pura-pura Rindu



by: Azhar Nurun Ala

Ramadhan, ternyata selama ini kami cuma pura-pura merindukanmu..

Sejak dua bulan lalu ketika kami panjatkan doa kepada Allah untuk disampaikan kepadamu, kami selalu bilang kami begitu merindukanmu. Ketika itu pula, kami selalu bilang kami tak sabar lagi untuk berjumpa denganmu—takut rasanya, bila ternyata umur ini membuat kami tak punya kesempatan untuk kita saling menyapa, saling mengisi, saling menyemangati. Akhirnya sampai juga hari ini, bahkan sudah separuh Ramadhan kami jalani..

Benar sekali, sukacita kami menyambut kehadiranmu. Apa lagi yang kami tunggu? Maka petasan meledak dan berisik di sana-sini, masjid-masjid kembali hidup, kitab-kitab dibersihkan dari debu yang menyelimutinya entah sejak kapan—Ramadhan lalu barangkali, berbondong-bondong kami berangkat shalat taraweh meski berat sebab perut kami masih dalam keadaan kenyang keterlaluan, pukul tiga acara televisi sudah ramai dengan lawakan-lawakan yang tidak lucu, dan seperti biasa: lagu-lagu religi diperdengarkan di mana-mana..

Inikah juga yang kau harapkan wahai Ramadhan.?

Tiap hari kami menghitung lembar-lembar kitab yang telah kami baca, kami tersenyum: sudah banyak, insyaallah targetan kami tercapai. Kami tak terlalu peduli apakah kitab yang bolak-balik kami baca itu kami mengerti atau tidak, apalagi mengamalkannya—kejauhan. Kami sudah sangat puas bila ada yang bertanya ‘sudah berapa lembar yang telah dibaca’ kami bisa menjawab: sudah khatam dua kali. Lalu mereka kagum. Bukankah itu surga.?

Tapi itukah sambutan yang sungguh kau harapkan wahai Ramadhan.?

Kami melihat agenda harian kami: Senin buka bersama dengan X, Selasa buka bersama dengan Y, Rabu buka bersama dengan Z sekaligus Sahur on The Road, Kamis.. Jumat.. begitu seterusnya. Begitulah cara kami merayakan kedatanganmu. Tarawih bisa dilewat karena sunnah, Shalat malam jangan ditanya, mana sanggup kami menunaikannya. Malam-malam kami habiskan dengan tidur dengan lelap karena lelah, jangan sampai kami kesiangan sahur apalagi ketinggalan acara sahur favorit. Nanti kami dibilang tidak gaul..

Shalat shubuh di Bulan Ramadhan bagi kami adalah ritual penting menuju alam mimpi. Ya, kami tidur lagi karena tidur di Bulan Ramadhan adalah ibadah..

Puasa kami tak pernah bolong barang sehari, sebagaimana lisan kami yang tak pernah lupa jadwal amalan gibahnya. Kami begitu kuat menahan lapar, dahaga, berahi, sebagaimana kami begitu kuat menahan harta yang ada di dompet kami—tak ada yang boleh menyentuhnya sebab akan kami gunakan untuk lebaran mahameriah kami. Sesekali kami ingat ucapan penyair itu: ‘kau akan menjadi milik hartamu jika kau menahannya, dan jika kau menafkahkannya maka harta itu menjadi milikmu.’ Tapi siapa peduli. Lebaran tetaplah lebaran, merayakannya dengan kesederhanaan tak boleh jadi pilihan..

Seperti itukah perlakuan yang ingin kau dapatkan wahai Ramadhan.?

Kelak ketika Ramadhan berakhir, kami—dengan mengendarai mobil pribadi kami—akan berkeliling mengunjungi saudara dan kerabat, bermaaf-maafan atau sekadar mencicip kue. Kami tentu senang, bahagia, karena katanya kami menang..

Ah, Ramadhan..


Entahlah kami tak mengerti, barangkali kami memang cuma pura-pura merindukanmu..




Kamis, 12 Juni 2014

Perang Uhud & Guilty Feeling




by : Halley–Psikolog

Perang Uhud adalah perang di mana kaum muslimin mengalami kekalahan. Yang menarik adalah situasi sebelum terjadinya perperangan. Kita semua tahu kalau Perang Uhud merupakan ajang balas dendam kaum musyrikin.

Pada saat mendapat kabar berperang dari kaum musyrikin, sebenarnya Rasulullah menginginkan bertahan saja di Madinah. Namun bukanlah seorang Leader bila keputusan yang diambil bukan keputusan dengan musyawarah. Pada saat disampaikan kepada sahabat lainnya, ternyata mereka lebih memilih menyerang. Memang semangat para sahabat luar biasa untuk berperang karena kebanyakan mereka adalah anak muda yang bukan alumni Badar. Mereka ingin merasakan pertempuran layaknya Perang Badar. Dikarenakan banyak yang menginginkan keluar berperang, akhirnya Rasulullah SAW menyutujui untuk keluar kota Madinah.  Keputusan sudah diambil. Akhirnya terjadilah pertempuran.

Kita semua tahu bagaimana kesudahannya. Kaum Muslimin mengalami kekalahan.  Kalah menang dalam sebuah pertempuran adalah hal yang biasa. Yang luar biasa adalah bagaimana sikap Rasulullah menghadapi situasi yang terjadi. Rasulullah saat itu tidak mengungkit-ungkit bagaimana pendapatnya dulu tidak disetujui oleh para sahabat. Bahasa pasarnya, sering kita dengar bila pendapatnya tidak diikuti dengan ungkapan “Apa gue bilang, mestinya bertahan saja. Coba kalau tidak maju perang, nggak bakalan seperti ini jadinya”. Ini kalimat yang keluar bagi orang-orang yang melempar kesalahan pada orang lain. Ini kalimat yang biasa keluar dari mulut-mulut orang munafik.

Rasulullah SAW sebagai orang yang dididik dengan kejujuran dan disiapkan Allah SWT sebagai seorang Leader bagi makhluk di bumi ini pantang bersikap seperti cuci tangan begitu. Dia tunjukkan ke-Leader-annya dengan memberi support dan motivasi kepada sahabat agar tetap bertahan dan berjuang.

Kisah ini memberikan pelajaran dan hikmah kepada kita dalam hidup ini. Sikap yang tidak pantas dilakukan dengan mengatakan bahwa “makanya apa saya bilang, mestinya begini......begitu......., coba kalau mengikuti apa kata saya kan tidak akan seperti ini jadinya,..” sering kita dengar kalimat ini bagi sebagian orang yang kurang mengerti kejiwaan manusia. Bahkan tidak sedikit dari orang yang merasa punya ilmu kejiwaan, tapi tidak mampu menghiasinya dalam perilaku sehari-harinya. Seolah-olah ilmu psikologi ini hanya buat orang lain, tidak untuk dirinya sendiri.

Mengungkit-ungkit kesalahan masa lalu akan membuat seseorang merasa “Guilty Feeling”. Perasaan selalu merasa bersalah. Puaskah kita pada saat orang yang kita tuding-tuding berbuat kesalahan tersebut akhirnya merasa bersalah, sehingga dengan kepala tertunduk meminta maaf, dan bahkan tidak kuat menatap wajah kita? Inilah yang harus dijadikan pelajaran.

Sebagai sarana muhasabah mungkin kita perlu menjawab pertanyaan ini didalam hati. “Sudah berapa kali-kah kita membuat bawahan kita di kantor merasa ‘Guilty Feeling’ di saat hasil pekerjaannya kurang memuaskan?” “Seberapa sering kah kita melontarkan kalimat kepada anak kita -Makanya belajar yang rajin!. Coba kamu ikuti apa kata Bapak/Ibu, tentu kamu tidak mendapatkan nilai yang jelek itu. Coba kamu pilih jurusan yang Bapak/Ibu bilang tentu kamu bla..bla..bla..”, seolah – olah apa yang kita katakan adalah yang paling benar.

Adakah dari Anda yang merasa PUAS membuat bawahan, atau anak-anak Anda, atau teman-teman merasa bersalah dengan apa yang dilakukan? Kalau “ya” jawabannya, berarti mungkin Anda termasuk orang yang sedang sakit jiwa. 

Wallahua'lam..




Rabu, 11 Juni 2014

GUNDAM RGM-79 Papercraft




Assalamu’laikum..!!! Oyeee saatnya papercraft lagi, hehe..!! Alhamdulillah ini adalah papercraft GUNDAM ke-2 saya setelah Gundam RX-78-2 di postingan lalu. Oia, ppc GUNDAM yang satu ini adalah RGM-79 GM dan merupakan recolor dari pola asli RX-78-2 (cara nge- recolour -nya tergolong mudah karena tinggal ganti warna sja, hihi.. ^^), so mohon maaf pola belum bisa saya share di sini, hehe.. Yoosh, selain versi papercraft seperti gambar di atas, berikut Gundam RGM-79 dalam versi action figurenya. This is it :

 model ini versi anime jadulnya, keren..keren..!!

Name : Gundam RGM-79 (Anime Mode)
Level : Easy-medium
Paper : 110gsm, 4 lembar
Download original ‘body’ template (RX-78-2) : klik HERE..!!!
Download original ‘head’ template (RGM-79) : klik HERE..!!!
Recolour & build : me

Nah, berikut sesi photo-photo dari proses pembuatan RGM 79 (saya ingatkan lagi kalau ini Gundam versi saya ya, jadi maap sja klo ndak keren-keren amat, hehe.. ^^). Okee, this is it :


  Template kepala bisa anda download pada link di atas


 Bagian badan, sama persis dengan RX-78-2 hanya beda warna


 Setelah dipasang bacpack alias roketnya


 Nah ini pas proses pemasangan kaki & tangannya, siiip..!!!


 Oke, kira-kira beginilah hasil tubuh bagian atas, bagian tangan
saya bikin model tekuk, biar keren lah, hehe..


 Closeup bagian bawah, hehe... keren kan..!!? ^_^


 Backpack, guns, & shield


 Oke kami persembahkan, ini dia Gundam RGM-79
Sugoooooiii..!!!! *_*


 *_*..!!! *_*..!!!! *_*..!!!!!


 Berganti gaya & senjata...!!! Hohohoho....


 Bergaya bak foto model, hihi... ^^


 Yooosh..!!! Full Armor..!!!


 Yuhuuuu, demikian hasil kreasi saya, semoga menginspirasi Anda semua.
Selamat mencoba yaaaa...!!!! ^^




Senin, 09 Juni 2014

Berikan 100% Yang Terbaik




Suatu hari, seorang anak laki-laki dan perempuan sedang bermain bersama.

Si anak laki-laki memiliki banyak koleksi kelereng. Sementara anak perempuan itu memiliki beberapa permen.

Si anak laki-laki mengatakan kepada anak perempuan itu bagaimana jika ia memberikan semua kelerengnya untuk ditukar dengan seluruh permen yg dipunyai Si anak perempuan itu.

Mereka pun sepakat.

Anak laki-laki itu kemudian mengambil seluruh kelereng termasuk yg paling besar dan paling indah untuk diberikan kepada anak perempuan itu.

Namun Anak perempuan itu memberikan sebagian permennya saja, sedangkan permen coklat kesukaannya disembunyikan untuk dirinya.

Malamnya, anak laki-laki  itu tidur dengan tenang. Tapi si anak perempuan justru tidak bisa tidur setelah memakan permen coklat kesukaannya. Sebab, dia masih terbayang sambil terus bertanya-tanya apakah anak laki-laki itu juga menyembunyikan beberapa kelerengnya dari dia seperti cara ia menyembunyikan permen yg paling enak kesukaannya?

Moral dari cerita:
Jika kita tidak memberikan 100 % yang terbaik dalam suatu hubungan, selalu saja kita akan meragukan apakah orang lain juga memberikan 100 % pada kita.

Hal ini berlaku untuk semua hubungan seperti percintaan, majikan- karyawan, atasan-bawahan, pertemanan atau persahabatan, dan sebagainya.

Oleh karenanya, berikan 100 % diri kita bagi semua yang berhubungan dengan kita dan tidurlah dengan tenang dan damai.

Berjalanlah selalu di atas kejujuran.

Integritas adalah berani mengatakan pada diri sendiri akan suatu kebenaran.

Dan kejujuran adalah berani mengatakan kebenaran kepada orang lain.

"The foundation stones for a balanced success are honesty, character, integrity, faith, love and loyalty. Batu fondasi untuk sebuah kesuksesan yang seimbang adalah kejujuran, karakter, integritas, iman, cinta-kasih dan loyalitas." - Zig Ziglar